Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpuasa Ala Nenek Penghuni Hutan

Kompas.com - 12/07/2014, 12:37 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Seorang diri, nenek Baha (85) tinggal di hutan yang berada di Desa Mampie Polewali Mandar Sulawesi Barat. Usia senja dan hidup sebatang kara tak menghalangi nenek renta itu menjalankan puasa pada Ramadhan ini.

Nenek Baha tinggal di gubuk berukuran empat kali tiga meter persegi. Tak ada cucu yang bisa menghiburnya, hanya dua kucing kesayangan yang setia menemaninya.

Setiap harinya, saat jam buka puasa atau azan maghrib berbunyi, dia beranjak ke rumah Aminah (70), tetangganya yang juga hidup sebatang kara. Berdua mereka menikmati makanan berbuka ala kadarnya, seperti nasi dan ikan teri yang dimasak dengan garam dan asam. Tak ada kue-kue atau takjilan seperti kebanyaka orang berbuka puasa. Sebagian nasi yang dibuat dalam porsi jumbo sengaja disisakannya untuk makan sahur.

“Agar tidak kesepian sendiri buka puasa dan makan sahur saya pindah sementara ke rumah tetangag selama Ramadan,” ujar nenek Baha.

Bagi Baha, nasi dan ikan teri yang dimasak dengan asam dan garam sudah cukup istimewa. Sebab, dia kerap tidak mempunyai beras atau sayur mayur yang bisa diolah untuk makan. Jika sudah begitu, da hanya memakan singkong atau pisang, hasil berkebun.

Baha baru pulang ke rumahnya pada pagi hari. Maklum, di usianya yang sudah senja, dia tetap harus bekerja menggarap kebun milik orang lain untuk bisa menyambung hidup.

Hasil kebun berupa singkong dan pisang dijual untuk bisa membeli beras atau lauk pauk sekadarnya saja. Hasilnya tidak seberapa dan tak menentu. Kadang bisa untuk beli beras dan lauk pauk, kadang tidak bisa.

Beruntung warga kampung banyak yang bersimpati dengan Baha, hingga merekalah yang kerap membantu menyumbang beras atau apa saja jika Baha tak punya persediaan beras untuk makan.

Meski tergolong miskin papa, nenek lansia ini luput dari berbagai program bantuan sosial untuk orang tidak mampu. Padahal, pada usia senja dan sudah tidak produktif lagi Baha tentu saja lebih banyak mengharapkan uluran tangan orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com