RM yang mengenakan kaos merah bertuliskan "Relawan JKW4P" itu pun akhirnya harus berurusan dengan polisi saat dia diringkus anggota kepolisian yang berjaga di TPS tersebut dan menggiringnya ke Mapolresta Manado.
Kapolresta Manado, Kombes Pol Sunarto mengatakan akan menindak tegas siapa pun yang mencoba menghambat jalannya Pemilihan Umum Presiden (Pilpres). "Kami akan proses dan akan lihat nanti bagaimana hasil pemeriksaannya," ujar Sunarto, Kamis (10/7/2014).
Informasi yang dihimpun Kompas.com, tindakan RM dilatarbelakangi ketidaksenangannya terhadap beberapa warga yang diduganya sudah mencoblos di TPS lain dan akan mencoblos kembali di TPS yang berada di dekat rumahnya. Menduga hal itu akan mereka lakukan, RM lalu kemudian mencoba menegurnya.
Teguran RM malah ditanggapi dengan ancaman penggeroyokan. Tidak menerima hal itu, RM lalu kembali ke rumahnya dan balik ke lokasi kejadian sambil membawa tombak sepanjang 2 meter. Melihat hal tersebut anggota polisi yang sedang berjaga kemudian meringkus RM.
Di hadapan polisi yang memeriksanya, RM membela diri bahwa hal itu dilakukannya hanya bermaksud untuk menakuti mereka dan tidak bermaksud membuat keributan. Menurut dia, kecurigaannya terhadap sekelompok orang itu karena jari mereka tidak ada bekas tinta sebagai bukti telah mencoblos. Padahal mereka telah mencoblos di TPS lain. RM takut kecurangan akan terjadi. Dia tidak melapor ke Panwaslu karena mengaku sudah emosi. Kini polisi masih mengembangkan kasus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.