Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Temukan Spanduk Tudingan Parade Nusantara sebagai PKI

Kompas.com - 07/07/2014, 15:11 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com - Panwaslu Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menemukan spanduk yang memojokkan Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara pada hari tenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.

Spanduk itu di antaranya bertuliskan, "Jadikan Kendal Lebih Beribadat, Jokowi-JK adalah harga mati !!! Waspadai bangkitnya PKI Berbaju PPDI".

Selain itu, ada juga spanduk yang bertuliskan, "Parade Nusantara dan PPDI adalah Bahaya Laten PKI". Tolak hasil deklarasi kebangkitan desa !!! Kendal lebih beribadat bersama Jokowi-JK".

Spanduk-spanduk itu ditemukan di depan Stadion Sepakbola Kendal dan pertigaan jalan yang menuju ke perumahan yang ada di Kendal.

Kepala Panwaslu Kendal, Supriyadi, spanduk ditemukan pada malam minggu dan minggu pagi. Namun, pihaknya belum mengetahui pemasang spanduk tersebut.

“Saat ini kami masih mencari pemasang spanduk tersebut,” kata Spriyadi di kantor Panwas Kendal, Jalan Sukarno-Hatta Kendal, Senin (7/7).

Supriyadi menjelaskan, ada tiga spanduk yang sudah diamankan, dan pihaknya bersama Panwas kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal, masih terus mencari kemungkinan adanya spanduk yang sama di beberapa daerah.

“Kami telah memerintahkan semua Panwas Kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal, untuk mencari spanduk sejenis,” tambahnya.

Sementara itu, deklarator Parade Nusantara Kabupaten Kendal, Subaidi mengatakan, pihaknya sudah diberitahu oleh Panwas soal temuan spanduk yang menyudutkan PPDI dan Parade Nusantara Kendal.

Untuk itu, pihaknya akan menghadap ke Panwaslu Kendal dan meminta supaya Panwas memanggil tim sukses Jokowi-JK untuk diklarifikasi.

“Kami ingin semua pihak bisa menjaga kondusivitas Kabupaten Kendal, dengan tidak melakukan kampanye hitam. Apalagi, saat ini sudah masuk hari tenang,” kata Baidi.

Baidi menambahkan, anggota Parade Nusantara adalah kepala desa, perangkat desa dan mantan kepala desa serta mantan perangkat desa. Keamanan mereka, aku Baidi, bisa terancam karena dikatakan PKI.

“Ini sangat riskan, sebab ada kata PKI. Kalau perlu, kami akan meminta perlindungan polisi untuk keamanan jiwa kami,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com