Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran King's Bandung, Kerugian Ditaksir Puluhan Miliar Rupiah

Kompas.com - 25/06/2014, 06:40 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com — Lewat 24 jam, kebakaran di King's Shopping Centre, pusat perbelanjaan ternama Kota Bandung, Jawa Barat, belum padam. Kerugian ditaksir puluhan miliar rupiah.

Pusat perbelanjaan di Jalan Kapatihan Kota Bandung tersebut terbakar pada Senin (23/6/2014) malam. Hingga Selasa (24/6/2014) tengah malam, api belum juga padam.

Titik utama kebakaran diduga berada di tengah area pusat perdagangan tekstil di lantai dasar kawasan perdagangan itu. Dari luar, hanya asap tebal yang terlihat mengepul lewat lubang pintu gedung.

Di Gang Jopankar, gang dari Jalan Kapatihan, petugas pemadam kebakaran bergantian masuk dengan merangkak sambil menyemprotkan air ke arah sumber kebakaran.

Pada Selasa dini hari, api sempat dikira padam. Namun pada pukul 05.00 WIB, api ternyata kembali menyala dan terus membesar. Dentuman keras sempat terdengar dari area pusat perbelanjaan ini.

Besarnya kebakaran sampai memunculkan api di puncak bangunan, bahkan menjilat sebagian jembatan yang menghubungkan bangunan ini dengan Jalan Dalem Kaum dan Kapatihan. Dentuman pun mengiringi robohnya sebagian bangunan.

Upaya lokalisasi api dilakukan pada Selasa pukul 10.00 WIB. Para petugas naik ke gedung-gedung tinggi di sekitar bangunan ini, mencegah api merembet ke bangunan lain.

Lokalisasi api ini sempat berhasil, tetapi kemudian pada pukul 15.00 WIB muncul lagi dari jembatan penghubung Jalan Dalem Kaum dan Kapatihan. Api nyaris membakar bangunan Matahari.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi menuturkan, penyebab api yang menghanguskan King's masih diselidiki. "Untuk sementara ini tergantung tim dari Inafis. Setelah api padam, baru penyelidikan dilakukan," katanya di lokasi kejadian.

Menurut Mashudi, tidak menutup kemungkinan tim dari Puslabfor Polri juga datang untuk melakukan penyelidikan. Ia mengatakan, polisi menerjunkan 650 personel di lokasi kejadian dan sekitarnya. Anggota Polri dan TNI membantu warga sekitar menyelamatkan barang-barang dan mengatur arus lalu lintas.

Di tempat yang sama, pengelola gedung, Alvin Tjandra, mengatakan bahwa kerugian akibat kebakaran ini mencapai puluhan miliar rupiah. Kerugian meliputi kerusakan bangunan dan terbakarnya barang-barang milik ratusan penyewa di tempat tersebut.

"Kerugian puluhan miliar rupiah, tetapi memang ada asuransi. Saya asuransikan gedungnya saja. Untuk pedagang yang menyewa, saya tidak tahu," kata Alvin. Dia mengatakan, ini merupakan kebakaran kedua setelah peristiwa serupa terjadi pada 1989. "Bangunan yang sekarang terbakar dibangun pada 1992," sebut dia.

King's, menurut Alvin, memiliki empat lantai di Jalan Dalem Kaum dan enam lantai di Jalan Kapatihan. Dia mengatakan, penyewa di gedung tersebut berjumlah ratusan. "Ada juga bioskop dan arena permainan. Yang jualan elektronik enggak ada," ucapnya. Adapun lantai dasar dan basement digunakan untuk berjualan kain dan pakaian.

Alvin mengatakan akan segera berkoordinasi dengan para penyewa untuk mengurus dampak kebakaran. "Kami juga akan segera memeriksa kerusakan gedung, sejauh mana untuk perbaikan dan lainnya," katanya. Dia menduga kebakaran disebabkan oleh masalah perlistrikan.

Pantauan di lapangan menunjukkan, ratusan aparat gabungan dari polisi, tentara, dan satuan polisi pamong praja memindahkan barang-barang dagangan berupa sepatu, baju, dan aneka aksesori di Dalem Kaum. Puluhan pemilik gerai di pusat pertokoan tersebut, yang mayoritas adalah perempuan, terlihat cemas berdiri di luar bangunan.

Kebakaran ini juga membuat Jalan Dewi Sartika diblokade. Kendaraan dari arah Jalan Pungkur yang akan menuju Dewi Sartika, baik dari barat maupun timur, tak bisa melintas ke Jalan Dewi Sartika. Akibat pengalihan arus, kendaraan-kendaraan di Jalan Pungkur padat merayap nyaris macet total.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com