Kecelakaan yang terjadi pada Jumat siang tersebut berawal dari truk Mitsubishi Fuso bernopol S 8422UW yang membawa kemasan air minum seberat 15 ton melaju kencang di jalan yang menurun. Saat mengganti persneling, Ahmad Yani (36), sopir truk, merasakan remnya tiba-tiba blong.
"Saya panik mau banting setir ke mana karena di kiri jalan banyak orang dan di sebelah kanan banyak kendaraan lalu lalang. Kalau lurus, ada truk yang menghalangi jalan," ujarnya.
Dia mengaku sempat membunyikan klakson, tetapi truk di depannya tidak berpindah karena mengira dia akan mendahului. Akhirnya, kecelakaan beruntun tidak bisa dihindari.
Setelah ditabrak truk yang membawa air kemasan, truk yang dikemudikan oleh Agus, warga Banjarsari, Banyuwangi, terdorong dan menyeruduk angkutan kota yang sedang menaikkan penumpang.
Yani sendiri mengatakan bahwa truk yang dikendarainya dalam keadaan baik sebelum digunakan.
"Sejak berangkat dari Pasuruan Kamis malam sampai tiba di Banyuwangi truk dalam keadaan baik-baik. Tahu-tahu remnya blong," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Banyuwangi Iptu Sumono membenarkan kecelakaan yang menewaskan satu pelajar tersebut.
"Saat ini, kami masih memeriksa ketiga pengemudi dan sejumlah saksi di tempat kejadian. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka karena pemeriksaan masih belum selesai," ungkapnya.
Sementara itu, jenazah korban yang tewas langsung dibawa keluarganya untuk dimakamkan setelah diotopsi di Rumah Sakit Blambangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.