"Kami panggil untuk diperiksa," ujar Kapolres Subang AKBP Chiko Arwidiatto kepada Kompas.com di Subang, Jawa Barat, Rabu, (18/6/2014). Salah satu bus perusahaan ini yang membawa rombongan pelajar dan guru SMA Al-Huda Cengkareng, Jakarta, mengalami kecelakaan setelah kehilangan kendali di Tanjakan Emen, Subang.
Seperti diberitakan sebelumnya, bus Desiana yang mengangkut 54 orang melaju turun tanpa kendali di tanjakan Emen dan menabrak sebuah mobil Toyota Kijang dan terjungkal di perkebunan teh.
"Kami lakukan penyidikan, penelitian untuk mengetahui seperti apa persisnya ketika pada saat kecelakaan terjadi. Kami ukur dan kaji memakai sistem teknologi informasi yang kami punya, seperti apa kronologinya, berapa kecepatannya, dan apa penyebabnya. Nanti akan ketahuan," papar Kabid Gakkum Korlantas Mabes Polri Kombes Pol Indrajit, di lokasi kecelakaan, Rabu.
"Kami mau memeriksa sopir kan enggak bisa, sopirnya juga kan sudah meninggal, dengan sistem IT ini hasilnya akan akurat, akan ketahuan nanti penyebab kecelakaan itu," imbuh Indrajit.
Sementara itu, tukang tambal ban yang kiosnya berdekatan dengan lokasi kecelakaan, Isep Supriatna, mengaku sempat melihat posisi persneleng bus dalam posisi netral, seusai kecelakaan itu.
"Saya melihat pada saat warga dan petugas melakukan pertolongan pertama kepada para penumpang bus, posisi persneleng bus itu netral. Saya menduga sopir kesulitan memindahkan gigi saat menurun, sehingga mobil kehilangan kendali," tutur Isep.