Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Ajakan "Minum", Sopir Angkot Tewas Dibunuh Temannya

Kompas.com - 16/06/2014, 06:01 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Dede Supriatna (35) ditemukan tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka tusukan di beberapa bagian tubuhnya, Sabtu (14/6/2014) malam. Diduga pembunuhan ini dipicu penolakan ajakan "minum-minum".

"Jadi itu pertarungan antarsopir angkot, antara korban dan para pelaku sudah saling mengenal. Sebelumnya sempat terjadi adu cekcok, kemudian perkelahian terjadi satu lawan tiga, hingga tiga pelaku membunuh korban," papar Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu, (15/6/2014).

Dede ditemukan tewas di dalam angkutan kota jurusan Kalapa-Dago bernomor polisi D 1903 BD di depan Hotel Wirton, di Jalan H Djuanda, Bandung, Jawa Barat. Dari keterangan para saksi, ujar Mashudi, perkelahian dipicu penolakan Dede untuk turut menenggak minuman beralkohol.

Menurut Mashudi, para saksi mengatakan ketiga pelaku sudah terlebih dahulu menenggak minuman keras di lokasi kejadian. Saat Dede datang, dia ditawari untuk ikut minum tetapi dia tolak. "Ya, enggak tahu bagaimana, karena (Dede) menolak minum, teman - temannya itu (para pelaku) tersinggunglah, sehingga tiga orang ini menganiaya korban hingga tewas," ujar dia.

Dari kondisi jasad Dede, para pelaku tak hanya memukulinya tetapi juga menusuknya dengan pisau milik tukang tambal ban yang mangkal tak jauh dari lokasi kejadian. "Karena minuman keras terjadilah pembunuhan seperti itu," ujar Mashudi. 

Mashudi mengatakan tukang tambal ban yang ada di situ tak berani melerasi karena ketakutan. Setelah Dede bersimbah darah, para pelaku memasukkan Dede ke angkotnya. Adapun para pelaku kabur menggunakan angkot milik salah satu pelaku bernomor polisi D 1941 AM.

Jasad Dede telah diotopsi di RS Polri Sartika Asih. Dia adalah warga Tasikmalaya. Kini jasadnya sudah dibawa pulang keluarganya. Polisi masih memburu para pelaku tetapi identitas mereka sudah ada di tangan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com