Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Korban Penculikan Sempat Ditipu akan Dapat "Beasiswa"

Kompas.com - 15/06/2014, 18:27 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Drama penculikan terhadap mahasiswi Untag Semarang, Alfin Nikmatul Maula (19) menyisakan sejumlah pertanyaan. Ayah Korban, Solihin (45) mulai menghubungkan peristiwa yang menimpa anak pertamanya itu dengan penipuan yang dialaminya.

Solihin yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang parkir itu mengaku ditipu belasan juta rupiah guna mendapatkan beasiswa Rp 20 juta yang dijanjikan. Peristiwa itu terjadi beberapa minggu sebelum terjadi penculikan.

Awalnya, kata Solihin, anaknya yang saat ini kuliah semester dua di Untag Semarang mendapatkan kabar telah mendapatkan beasiswa dari sebuah perusahaan operator seluler. Kemudian Alfin mengkonfirmasi dan diminta mengurus administrasi.

“Anak saya mengatakan pada saya kalau dapat beasiswa dari perusahaan T (sebuah operator seluler). Pelaku mengaku kerjasama dengan kampusnya, kami pun percaya apalagi syaratnya harus bayar uang kuliah selama 2 semester dulu. Lalu uang kuliah selama dua semester langsung kami bayar lunas,” kata Solihin, Minggu (15/6/2014).

Pembayaran itu sebagai syarat dan kwitansi pembayarannya diminta difotokopi dan dikirim via fax. Selanjutnya korban diminta menyetorkan uang Rp 7 juta sebagai biaya pajak dan administrasi lainnya.

Alfin yang memang menggebu-gebu ingin kuliah dengan modal mencari-cari beasiswa langsung sepakat dan mengirimkan uangnya. Selanjutnya pelaku meminta korban mengirim fotokopi identitas orang tua Alfin dengan alasan untuk survei.

Pelaku juga meminta uang Rp 5,5 juta dengan alasan biaya lain-lain. “Saya ini penghasilannya pas-pasan, nah anak saya ngotot ingin kuliah katanya mau cari-cari beasiswa. Tetapi ketika ada informasi beasiswa malah disuruh setor uang. Tetapi sampai saat ini beasiswanya belum juga turun. Saat dihubungi katanya masih dalam proses,” tutur Solihin.

Solihin saat ini hanya bisa pasrah, karena beasiswa tidak juga turun. Sementara dirinya sudah menyetorkan uang hasil menjual sepeda motor satu-satunya dan tabungan. Menurut Solihin, kalau tahu seperti ini jadinya dia tidak mau untuk mengurus beasiswa. Tetapi sejak awal Solihin tidak diberi tahu oleh anaknya, dia hanya diberitahu beasiswa itu sudah ada kerjasama dengan kampus sehingga dirinya percaya.

Solihin juga sempat sempat mengait-kaitkan dengan kasus penculikan, sebab tidak berselang lama terjadi penculikan tersebut.

Sebelumnya, Alfin Nikmatul Maula, warga lingkungan Rekesan, Kelurahan Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, nyaris menjadi korban penculikan tiga orang lelaki tak dikenal. Korban berhasil melawan dan melompat dari mobil pelaku, saat mobil terjebak kemacetan karena adanya perbaikan jalan di kawasan Banyubiru.

Korban kemudian ditolong warga dan dijemput oleh keluarganya. Saat ini korban masih trauma sehingga tidak bisa ditemui wartawan. Keluarga juga menitipkan korban di rumah saudaranya di kawasan Jatirunggo, Pringapus.

Ayah korban, Solihin (46), menceritakan, peristiwa penculikan yang dialami putrinya sudah terjadi dua kali. Awalnya, Selasa (9/6/2014) pukul 07.00 WIB, korban disergap dua orang lelaki saat akan pindah angkutan umum di Taman Serasi, batas kota Ungaran. Korban berhasil lolos karena berlari dan langsung masuk angkutan umum menuju ke Semarang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com