"Saya minta seluruh anggota Polri dan TNI untuk bersikap netral. Bahkan saat ngobrol santai dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal pun jangan membahas soal capres," kata Widjonarko saat acara Rakorda Pemantapan Pilpres bersama jajaran Muspida di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (13/6/2014).
Widjonarko menambahkan, apabila terdapat anggota militer yang diketahui memihak salah satu capres atau tidak netral, konsekuensinya adalah pemecatan.
"Kalau anggota Polri dan TNI yang tidak netral, konsekuensinya tentu sudah pada tahu yaitu dipecat. Bisa juga mengajukan pensiun dini, jadi bagaimana tingkat kesalahannya," tambah Widjonarko.
Setiap individu dalam Pilpres ini tentu di dalam hatinya memiliki keinginan untuk mendukung salah satu dari kedua capres tersebut. Namun, Widjonarko berharap bagi anggotanya dan TNI untuk bisa mengendalikan keinginan tersebut.
"Jangan sampai terpancing dan dapat menunjukkan sikap tidak netral. Karena ini akan menjadi bahan isu politik. Harus waspada," ujar dia.
Selain itu, tambah Widjonarko, seluruh anggotanya dan TNI di wilayahnya diminta menjaga kendaraan dinasnya. Jangan sampai nantinya ada pemanfaatan oleh salah satu pihak dari kedua capres tersebut.
"Awas, kendaraan dinas pun bisa rawan isu politik. Jangan sampai dipinjamkan kepada seseorang yang memiliki kepentingan untuk upaya pemenangan capres," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.