Pada Kamis (5/6/2014), misalnya, pemadaman terjadi sejak pukul 08.00 WIB. Listrik belum juga menyala hingga pergantian hari pada tengah malam. Menurut Berlian Albert, salah satu warga Gunungsitoli, setiap hari selalu ada pemadaman.
Berlian mengatakan, pemadaman terjadi, baik dalam jangka waktu panjang maupun pemadaman berulang dalam satu hari. Berlian mengatakan, pernah pemadaman terjadi tiga sampai lima kali sehari. "Seperti minum obat," ujar dia dengan nada satire.
PLN Area Nias sebelumnya mengumumkan pemadaman melalui RRI Gunungsitoli. Daerah yang akan terkena pemadaman adalah area Saombo, Jalan Diponegoro, Jaln Pattimura, Pancasila, Karet, Desa Olora, Gamo, Afia, Teluk Belukar, Tuhemberua, Bogali, Lotu, Lahewa, Afulu, Iraonolase, Hilinaa, Faekhu, Lolowua, Moi, Dahana, Tumori, Siwahili, Lolomoyo, Hiliduho, Alasa, Humene, Gido, Idanogawo, Bawolato, Laowomaru, dan Miga.
Irman, warga lain kawasan ini, mempertanyakan kapan "tren" pemadaman listrik ini berakhir. Dia mengatakan, padamnya aliran listrik berimbas pada perekonomian hingga layanan publik di wilayah ini.
Menurut Irman, pelayanan umum menjadi lambat bahkan beberapa peralatan pun turut rusak sebagai akibat tak stabilnya arus listrik ini. Kawasan Sumatera bagian utara membutuhkan sedikitnya 1.700 megawatt listrik. Namun, pasokan yang tersedia masih kurang 330 megawatt.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.