Anak ini mengaku takut atas perbuatan yang dilakukan kepala MI Drs Muchson Power. Saat ditemui di kediamannya, Jumat (30/5/2014), ibu Putra, Ainun (35) menceritakan, perbuatan yang dialami anaknya sudah pernah dilaporkan ke Polres Simalungun pada Rabu (12/3/2014) lalu, atau 3 hari sesudah perbuatan itu terjadi.
Hal itu terbukti dari Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor : STPL/72/III/2014/SU/SIMAL. Namun, hingga kini, kasus tersebut masih belum jelas.
"Sudah kami lapor, tapi tidak ada kejelasannya. Kami ini orang miskin yang hanya mencari keadilan. Kasihan anakku tidak berani bersekolah," ujar Ainun.
Ainun juga mengatakan, sang kepala sekolah juga mengancam sudah melaporkan perbuatan putranya, dengan tuduhan pemerasan kepada temannya.
"Katanya, anakku sudah diadukan ke polisi karena memeras temanya. Ngeri kali lah nasib kami ini," ujar Ainun, menangis.
Sementara itu, Putra Pradana mengaku tidak hanya ditampar, tetapi juga juga dijewer beberapa kali oleh kepala madrasahnya. Siswa kelas 2 itu mengaku ditampar karena dituding memeras teman sekelasnya, Imdat (9). Meski ia membantah aksi pemerasan itu, namun Muchson Power tetap menganiaya Putra.
"Ditampar bapak itu aku kuat kali. Waktu itu aku ditamparnya di kantor. Dilihat semua guru," kata Putra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.