“Kami minta kepada seluruh kader di bawah, agar satu TPS dijaga sepuluh banser,” kata Nusron, saat memberikan sambutan di acara silaturrahim Anggota Ansor, Banser, dan kyai kampung, di Pondok Pesantren Nurul Islam, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Kamis (29/5/2014).
Nusron mengatakan titik rawan pada pemilu adalah TPS. Pada setiap pelaksanaan pemilu, kata dia, selalu ada potensi kecurangan di TPS karena suara pemilih berasal dari TPS. “Jadi suara itu bukan ada di pondok pesantren, bukan di kantor Ansor, dan bukan di kantor NU kecamatan, tetapi ada di TPS. Untuk itu kita harus mengamankan TPS,” tegas dia.
Nusron mengaku tidak ingin pesta demokrasi ini dicederai dengan proses kecurangan. Untuk itulah, kata dia, Ansor akan mengawal jalannya pemilu presiden mulai dari tahapan pemutakhiran data pemilih hingga pelaksanaan pemungutan suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.