Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara JK Populerkan Batik di Kalangan Menteri

Kompas.com - 29/05/2014, 16:38 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Bakal calon wakil presiden Jusuf Kalla buka-bukaan soal cara yang dilakukannya untuk memopulerkan batik di kalangan menteri. JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, mengatakan, tren para menteri menggunakan batik baik dalam rapat kabinet ataupun kegiatan formal lainnya dimulai saat harga BBM naik pada tahun 2005 silam.

"Ingat waktu harga minyak naik, BBM naik? Satu saya minta agar AC tidak boleh di bawah 25 (derajat celsius), akibatnya orang kepanasan pakai jas," kata JK di Cibaduyut, Kota Bandung, Kamis (29/5/2014).

Para menteri pun merasa tidak nyaman menggunakan jas karena panas. JK akhirnya menginstruksikan mereka mengenakan batik. Terlebih, batik menimbulkan kesan sederhana dan nyaman.

Setelah itu, kata JK, menteri dan pejabat-pejabat lainnya mulai membeli batik untuk dipakai dalam kegiatan apa pun.

"Instruksi kedua, boleh pakai pakaian ringan, acara resmi boleh pakai batik, itu saja. Akibatnya industri batik luar biasa," ujarnya.

"Sekarang ada enggak yang pakai jas? Semua pakai batik. Industri batik luar biasa kenapa? Karena kita kasih tren. Saya mulai waktu itu bikin tren," klaimnya.

Selain batik, JK juga pernah membuat tren menggunakan sepatu lokal Indonesia buatan Cibaduyut, Bandung. Dia menceritakan sebuah kejadian pada saat memantau perdagangan.

Waktu itu, kata JK, salah seorang pejabat mengeluh bahwa kakinya sakit akibat memakai sepatu merek luar negeri berharga jutaan rupiah. "Saya bilang berhenti pakai (sepatu) itu, saya pakai yang Cibaduyut tidak sakit," selorohnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com