Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Uang Lembur dan Transparansi, Puluhan Buruh PT Wing Surya Mogok Kerja

Kompas.com - 29/05/2014, 06:51 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com — Puluhan buruh PT Wing Surya area Situbondo, Jawa Timur, melakukan aksi mogok kerja di depan kantornya di Jalan Raya Sucipto, Rabu (28/5/2014). Aksi dilakukan karena selama satu tahun ini mereka tak mendapat tambahan bayaran, sekalipun harus lembur.

Selain membentangkan poster tuntutan, para buruh juga menempelkan selebaran berisi kecaman di pintu gerbang dan tembok perusahaan. Mereka mempertanyakan pula transparansi dari pembayaran uang tonase yang selama ini disebut sebagai pengganti uang lembur.

"Kami terpaksa melakukan aksi mogok kerja, (juga) karena dua rekan kami di-PHK secara sepihak. Pemutusan kerja itu juga hanya dengan lisan. Selain itu, dalam satu tahun terakhir ini perusahaan tidak membayar uang lembur," kata Feriyanto, karyawan yang turut dalam aksi ini.

Menurut Feriyanto, tuntutan para buruh PT Wing Surya ini akan disampaikan pula ke Dinas Tenaga Kerja Situbondo. Sebagai gambaran, Feriyanto mengatakan, jam kerja perusahaannya adalah dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

Praktiknya, para pekerja kerap harus masuk sampai malam hari. "Bahkan pernah sampai pukul 23.00 WIB, tapi tidak ada uang lembur. Kami bukan sapi perah!" ujar Feriyanto. Menurut dia, perusahaan hanya memberikan uang tonase dan menyebutnya sebagai pengganti uang lembur, tanpa ada penjelasan yang memadai.

Beragam poster yang dibentangkan para buruh ini antara lain bertuliskan "Penuhi Hak Kami. Kami Bukan Sapi Perah" dan "Perusahaan Harus Transparan, Kami Jangan Dibohongi".

Sementara itu, perwakilan PT Wings Surya yang mengaku bernama Hudde mengatakan, "Semua yang mereka bilang, mulai soal PHK dan uang tonase, itu salah." Namun, dia tak memberikan rincian lebih lanjut. Dia mengatakan, perusahaan dan karyawan akan mencari penyelesaian masalah ini di Dinas Tenaga Kerja Situbondo. "Silakan kalau mau datang, biar tahu penjelasannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com