Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Gang Dolly Minta Cabut CCTV dan Stop "Sweeping"

Kompas.com - 19/05/2014, 13:48 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Unjuk rasa pekerja Gang Dolly di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya, Surabaya, Senin (19/5/2014), juga menuntut agar semua bentuk intimidasi di kawasan lokalisasi pelacuran itu dihentikan.

Bentuk intimidasi yang mereka rasakan adalah adanya pemasangan CCTV dan aksi sweeping.

"Kami minta pemkot segera mencabut CCTV, dan menghentikan aksi sweeping oleh aparat keamanan di Dolly karena ini adalah bentuk intimidasi kepada warga lokalisasi," kata juru bicara elemen Gerakan Rakyat Bersatu, Slamet, yang turut mendukung aksi penolakan penutupan Dolly.

Menurut Slamet, intimidasi tidak hanya berbentuk sweeping dan pemasangan CCTV, tetapi juga lemparan isu yang menyebut lokalisasi Dolly adalah sarang narkoba.

"Ini jelas menimbulkan keresahan bagi warga lokalisasi. Karena itu, kami minta pemkot segera mengakhiri intimidasi ini," tekannya.

Sementara itu, delapan perwakilan pengunjuk rasa masih melakukan dialog dengan Camat Sawahan dan Lurah Putat Jaya di kantor kelurahan. Massa sempat tidak sabar menunggu hasil dialog, serta sempat membakar ban bekas dan menutup dua lajur Jalan Dukuh Kupang.

Aksi pekerja Dolly ini sempat membuat macet kawasan di sekitar lokasi demo. Unjuk rasa menolak penutupan Dolly dilakukan oleh kalangan pekerja Dolly dari pekerja seks komersial (PSK), mucikari, pedagang kawasan lokalisasi yang tergabung dalam Front Pekerja Lokalisasi (FPL), serta didukung sejumlah aktivis elemen buruh dan sejumlah ormas.

Mereka memulai aksi dari Gang Dolly, dan berjalan kaki menuju depan kantor Kelurahan Putat Jaya yang tidak jauh dari Gang Dolly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com