Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atdje Sukses Olah Daun Singkong Jadi Dendeng

Kompas.com - 16/05/2014, 11:19 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com - Bila biasanya daun singkong hanya dijadikan bahan lalapan atau masakan berkuah, di tangan Atdje Herawati (57), daun itu bisa memiliki nilai jual tinggi. Atdje sukses mengubah daun singkong menjadi camilan yang diberi nama 'dendeng daun singkong'.

Ketika ditemui di rumahnya, Perumahan Kraton Indah blok C-9 Kota Pasuruan, Atdje menceritakan awal mulanya dia bisa menemukan ide membuat dendeng daun singkong.

Ide membuat dendeng singkong bermual dari kegemarannya memasak, terutama membuat aneka macam keripik.

"Awalnya memang saya suka bikin keripik buah-buahan," kata ibu dua orang anak ini saat ditemui di rumahnya, Kamis (15/5/2014) sore.

Atdje menceritakan, pada suatu hari, dirinya sedang menyaksikan acara masak-memasak di televisi. Kebetulan, yang menjadi bahan masakan utama dalam acara memasak saat itu adalah daun singkong.

Namun, tidak seperti yang diharapkan olehnya, daun singkong hanya diolah seperti masakan pada umumnya.

"Saya melihat acara masak-masak di tv, dan melihat daun singkong hanya dimasak seperti itu-itu. Makanya saya coba-coba eksperimen mengolah daun singkong jadi makanan dalam bentuk yang lain," jelasnya.

Pada awalnya, dendeng daun singkong tersebut disajikan kepada para biksu di sebuah yayasan Budha tak jauh dari rumahnya.

Ternyata, dendeng daun singkong yang ia buat mendapat pujian, dan digemari. Hingga akhirnya, tetangga di sekitar rumahnya banyak memesan, dan ia mulai serius menjual dendeng daun singkong dengan kemasan yang lebih bagus.

"Pertamanya, saya mendapat pesanan dari yayasan Budha. Mereka pesan makanan vegetarian selain tahu dan tempe. Dan ternyata banyak yang suka,"ujarnya.

Dia sengaja memberi nama dendeng daun singkong, karena sekilas bentuknya menyerupai dendeng singkong. Selain itu, bumbu-bumbu yang ia gunakan sama seperti dalam pembuatan dendeng sapi.

Mudah dibuat

Cara membuatnya, kata Atdje sangatlah mudah. Pertama, daun singkong direbus, kemudian diiris halus, dan diberi bumbu dendeng, serta dicampur dengan tepung tapioka dan telur. Setelah adonan tercampur, selanjutnya dikukus,  ditipiskan, dan dijemur di bawah matahari. Setelah itu, dendeng daun singkong digoreng hingga kering. Daun singkong sebanyak 1 kilogram, bisa menjadi diolah menjadi dendeng daun singkong seberat 700 gram.

Kini, dendeng daun singkong sudah sekitar dua tahun ia pasarkan ke luar Kota Pasuruan. Di antaranya, Lampung dan Jakarta. Saat ditanya, berapa keuntungan yang ia dapat dirinya enggan menyebutkan. Namun, dikatakannya, dalam satu bulan ia mendapat omset Rp 2 juta per bulan.

"Untungnya cukuplah buat beli makan sehari-hari," ujarnya sambil tertawa.

Kini dirinya sedang mencoba menambah variasi rasa baru dengan menambahkan cumi. Sebab, saat ini baru ada dua jenis rasa, yakni rasa gurih atau original, dan rasa pedas.

Ke Australia

Atas keberhasilannya selama kurang lebih tiga tahun mengkreasikan berbagai macam produk makanan, Atdje akan diundang ke Australia untuk memenuhi undangan presentasi dari otoritas ketahahanan pangan dunia, September mendatang.

Ia akan mewakili Jawa Timur, untuk mempresentasikan kreasinya dendeng daun singkong dan nuget bakau.

"Bulan depan saya diundang untuk hadir dalam acara peringatan acara hari pangan nasional di Jakarta. Kemudian September mendatang, saya akan ke Australia untuk mempresentasikan produk-produk saya seperti dendeng daun singkong dan nugget daun bakau," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com