Diduga, sopir bus kehilangan kendali setelah kebut-kebutan dengan bus lain untuk mencari penumpang. Dua korban meninggal dunia atas nama Sugiartono, kernet bus, dan seorang balita berumur 3 tahun, Wildan. Keduanya mengalami luka parah di bagian kepala akibat benturan.
Korban luka lainnya sebagian mengalami luka patah tulang di bagian kaki dan gegar otak. Menurut keterangan dari pihak kepolisian, kronologis kecelakaan berawal dari bus yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Timur menuju Barat.
Saat melintas di Desa Lemahabang, Sambungmacan, bus hendak menyalip kendaraan di depannya namun karena kecepatan tinggi, si sopir tidak bisa menghindar ketika dari arah berlawanan melaju truk dengan kecepatan sedang.
Kecelakaan tidak dapat terhindarkan dan bus menabrak bagian depan truk lalu badan bus terguling ke parit di seberang jalan sedalam 4 meter setelah sebelumnya sempat menabrak sebuah pohon. Truk dan bus mengalami kerusakan parah.
Kemacetan cukup panjang terjadi di jalur padat tersebut yang menghubungkan Sragen, Jawa Tengah dan Ngawi di Jawa Timur tersebut.
"Dari keterangan beberapa saksi mata, yang juga penumpang, sempat mengingatkan sopir untuk tidak ngebut, namun ternyata tidak digubris oleh sopir. dari data sementara korban luka 13 orang termasuk sopir bus dan truk serta dua orang meninggal," kata AKP Nur Prasetyantoro W. Utomo saat dihubungi.
Saat ini, semua korban dirawat di RSUD Sragen, Jawa Tengah. Sementara itu, sopir bus masih dalam perawatan karena mengalami luka berat dan belum bisa dimintai keterangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.