Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap di Puncak Sindoro Wajar, Warga Diimbau Tenang

Kompas.com - 06/05/2014, 18:08 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


TEMANGGUNG, KOMPAS.com – Akhir-akhir ini masyarakat Kabupaten Temanggung dan sekitarnya dibuat resah dengan pemberitaan di sebuah media tentang aktivitas vulkanis Gunung Sindoro yang cenderung meningkat.

Apalagi, puncak gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah itu terlihat mengeluarkan asap putih beberapa hari terakhir ini.

Kendati demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan bahwa aktivitas Sindoro tersebut merupakan fenomena biasa. Asap putih tipis yang muncul dan mengepul dari bibir kawah Sindoro adalah hal wajar dan hampir selalu terjadi setiap pukul 05.00 - 10.00 WIB.

“Pemberitaan tersebut tidak betul, karena dari catatan seismograf tidak menunjukkan adanya getaran gempa vulkanik maupun tektonik di Sindoro. Keluarnya asap itu wajar saja. Warga diminta tetap tenang, karena tidak terjadi apa-apa,” jelas Yuli, petugas PVMBG di pos pengamatan Gunung Sumbing dan Sindoro di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Selasa (6/5/2014).

Yuli menerangkan, kepulan asap putih dari kawah gunung setinggi 3.150 meter di atas permukaan laut itu merupakan gas yang terbawa angin setelah adanya air yang menimpa bagian kawah.

Fenomena itu sudah berlangsung sejak enam bulan lalu dan tidak mempengaruhi kenaikan status vulkanis Sindoro. “Status Gunung Sindoro masih aktif normal,” ucap Yuli.

Salah satu gunung api aktif di Jawa Tengah ini terakhir mengalami peningkatan aktivitas vulkanis pada 5 Desember 2011 lalu. Saat itu, statusnya meningkat dari aktif normal menjadi waspada level II. Setelah aktivitas kegempaan tersebut turun, sejak 21 Maret 2012 hingga sekarang, statusnya kembali ke level I atau normal.

“Aktivitas masyarakat di sekitar Sindoro masih aman, termasuk untuk kegiatan pendakian juga masih dibuka, tapi kami imbau para pendaki tetap tidak mendekat hingga bibir kawah,” tandas Yuli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com