Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kecelakaan Pelajar, Ada Rencana Truk Dilarang Melintas Pagi-pagi

Kompas.com - 02/05/2014, 18:36 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


AMBARAWA, KOMPAS.com -– Dari 18 kasus kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Semarang dalam 4 bulan terakhir, 8 kasus di antaranya melibatkan pelajar. Tak hanya itu, tingkat pelanggaran lalu lintas jalan raya di Kabupaten Semarang masih didominasi pelajar yang diperkirakan mencapai 60 persen.

Oleh karena itu, Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, pemerintah perlu mengambil langkah. Bupati berharap agar truk-truk besar berhenti beroperasi pada saat jam berangkat sekolah sehingga dapat menekan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar.

“Prinsipnya bagaimana agar anak-anak bisa sekolah dengan tenang dan nyaman. Apalagi pertambahan kendaraan tidak sebanding dengan jalan, ini sangat berpengaruh. Jadi sangat penting pembelajaran berlalu lintas ini. Harapan kami di saat jam berangkat sekolah truk-truk semestinya distop, setelah anak-anak masuk sekolah jalan kembali,” ujar Mundjirin di sela upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Besar Jenderal Sudirman Ambarawa, Jumat (2/5/2014) pagi.

Kapolres Semarang AKBP Augustinus B Pangaribuan mengatakan, kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas masih kurang, termasuk para pelajar yang kerap melakukan pelanggaran lalu lintas. Bahkan, menurut Kapolres, banyak pelajar yang merasa bangga ketika melanggar aturan.

“Angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Semarang 60 persen melihatkan pelajar. Untuk bulan Januari hingga April saja ada 18 kasus kecelakaan lalu lintas dan 8 kasus di antaranya melibatkan pelajar,” ungkapnya.

Di sela upacara Hardiknas tersebut, Kapolres juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang tentang pelajaran keselamatan dan tertib yang akan diajarkan di sejumlah sekolah di Kabupaten Semarang.

Sementara itu, peringatan Hardiknas kali ini berbeda dari tahun sebelumnya karena dimeriahkan lomba Sekolah Inovasi Mandiri Tertib dan Sejahtera (In-Matra) dan pameran 100 lukisan karya guru dan siswa. Lomba ini dimenangkan SD Polosiri 02 Bawen yang mengolah kotoran cacing menjadi pupuk dan pakan ikan.

Hadir dalam upacara tersebut Bupati Semarang Mundjirin dan wakil Warnadi serta seluruh jajaran kepala satuan kerja perangkat daerah dan ribuan pelajar serta guru se-Kabupaten Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com