Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjubah Serba Putih, Ratusan Santri Ikuti Coblos Ulang

Kompas.com - 27/04/2014, 18:39 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ratusan santri pondok pesantren Al Miftah, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, antusias mengikuti pencoblosan suara ulang di tiga TPS yang direkomendasikan coblos ulang oleh Bawaslu Jawa Timur, Minggu (27/4/2014).

Para santri itu kompak menggunakan jubah warna putih mendatangi TPS. Mereka membawa surat undangan yang sudah disebar PPS sehari menjelang pelaksanaan.

Sebelum memasuki TPS, mereka berdiri berjajar sambil menunggu panggilan panitia untuk menerima surat undangan.

Muhammad Sidik, salah satu pengurus pesantren Al Miftah mengatakan, jubah putih yang dipakai santri bukanlah simbol dukungan terhadap salah satu calon dari partai tertentu. Jubah memang menjadi pakaian sehari-hari santri saat mengikuti kegiatan di pesantren.

"Kita beri kebebasan mereka untuk memilih calon kepada para santri dan tidak diikat oleh simbol-simbol pakaian yang mereka gunakan," terang Sidik.

Dijelaskan Sidik, pemungutan ulang suara di TPS 6, 7 dan 8 yang lokasinya berada di pesantren, tidak akan mengganggu terhadap kegiatan santri yang lain. Sebab yang memberikan hak pilih dan diperbolehkan mencoblos, mereka yang sudah terdaftar di DPT.

Sebelumnya diberitakan, Bawaslu Jawa Timur, merekomendasikan 3 TPS di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, karena terjadi ketidaksesuaian antara DPT dengan perolehan suara saat hitung ulang.

Di TPS 6 misalnya, ditemukan surat suara yang sudah tercoblos melebih DPT yang jumlahnya 483. Temuan Bawaslu ternyata di TPS ada 510 surat suara yang tercoblos. Padahal dalam berita acara tidak ada daftar pemilih di luar DPT, atau pemilih khusus yang mencoblos di TPS 6. Begitu juga di TPS 7 dan TPS 8 terjadi kesalahan yang sama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com