Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honorer Kediri Demo Tuding BKD Persulit Pengangkatan PNS

Kompas.com - 25/04/2014, 15:54 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Belasan tenaga honorer K2 berunjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (25/4/2014). Mereka merasa dipersulit dalam pemberkasan syarat pengangkatan CPNS.

Koordinator aksi, Asmono mengatakan, para pegawai selama ini sudah mengurus beberapa syarat administrasi yang diminta BKD dan bahkan sudah dinyatakan lolos berkas. Namun kemudian ada persyaratan-persyaratan berkas lainnya yang membuat para guru itu harus mengulang pemberkasan.

"Padahal waktunya sudah mepet sekali. Awalnya kami sudah ikut uji publik, sudah dapat nomor ujian, serta sudah lolos tes. Makanya kami mempertanyakan kenapa harus ada lagi verifikasi ulang?" kata Asmono seusai aksi, Jumat.

Massa honorer K2 tersebut memulai aksinya dari Simpang Lima Gumul lalu berjalan kaki menuju kantor Disdikpora dan yang berjarak sekitar satu kilometer. Massa tidak lama berada di kantor ini karena pertemuan dengan kepala Disdikpora tidak mendapatkan titik terang.

Massa kemudian melanjutkan aksinya menuju kantor BKD yang ada di kompleks kantor Pemkab Kediri yang berjarak sekitar 2 kilometer. Sepanjang jalan, para guru yang mengenakan seragam cokelat itu menyanyikan mars guru serta berorasi menyampaikan aspirasinya.

Sesampainya di kantor BKD, perwakilan massa kemudian ditemui oleh Kepala Bidang Pengembangan Pegawai, Doni. Doni menyampaikan bahwa verifikasi ulang merupakan amanat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara maupun dari Badan Kepegawaian Negara.

Pernyataan Doni itu membuat perwakilan massa menuding bahwa BKD gegabah karena sebelumnya telah meloloskan para tenaga honorer. Massa yang kecewa dengan pertemuan itu kemudian walk out dan berupaya menemui Bupati Kediri di bagian kantor lainnya. Namun aksi mereka dihentikan oleh personel kepolisian. Massa kemudian membubarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com