Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pemilih "Siluman" Berkelahi dengan Petugas TPS

Kompas.com - 09/04/2014, 12:57 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com -- Dua orang pemilih "siluman" tertangkap saat hendak memilih di TPS 36, Jalan Bontoduri 5, Kelurahan Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu (9/4/2014) siang.

Dua orang ini tetap memaksa memilih sehingga terjadi perkelahian dengan petugas TPS.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, Ivan dan Najamuddin yang merupakan warga asal Flores hendak menyalurkan hak suaranya. Hanya saja, undangannya tidak sesuai dengan nama yang tercantum.

Nama yang ada pada undangan adalah Amir Daeng Sattu dan Safri. Kecurigaan petugas muncul karena nama yang tercantum adalah nama kebangsaan Makassar, yaitu Daeng, sedangkan yang hendak memilih adalah warga pendatang.

"Saat diminta kartu identitasnya oleh petugas, Ivan dan Najamuddin tidak bisa memperlihatkan. Pertengkaran pun terjadi, hingga perkelahian terjadi. Tinta yang tersimpan di meja tertumpah. Untung ada petugas keamanan yang langsung mengamankan," kata Maulana, saksi yang adalah warga sekitar TPS.

Maulana menambahkan, keduanya memaksa memilih meski tidak ada undangannya atas perintah pemilik rumah kosnya, H Syamsuddin. "Dari pengakuan, keduanya mengaku diberikan surat undangan pemilih itu dari ibu kosnya yang juga istri dari H Syamsuddin, Hj Bau," tambahnya.

Selanjutnya, kedua warga Flores itu dibawa polisi ke Mapolsekta Tamalate untuk menjalani pemeriksaan. Rencananya, keduanya akan diserahkan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Makassar untuk diproses di bagian Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).

Kepada wartawan, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Ridwan mengatakan, kedua orang tersebut masih diamankan di Mapolsekta Tamalate.

Selain di Kecamatan Tamalate, pemilih siluman juga ada terjadi di Kecamatan Manggala. "Infonya ada juga di pemilih siluman tertangkap di Kecamatan Manggala. Tapi masih dicek kebenarannya. Kalau mengenai banyak surat suara tertukar, ada terjadi di beberapa daerah, termasuk di pulau-pulau," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com