Meski panas matahari menyengat, ribuan simpatisan PKB dan penggemar Rhoma terus bergoyang bersama sejak Rhoma mulai bernyanyi. Saat Rhoma menyanyikan lagu kedua berjudul "Bhinneka Tunggal Ika", barulah beberapa simpatisan, yang mayoritas ada perempuan, jatuh pingsan.
Sejumlah simpatisan yang pingsan segera dipindahkan dari kerumunan orang. Pemindahan dilakukan oleh beberapa petugas keamanan lewat pagar pembatas panggung.
"Anak saya kelas III SD juga ikut. Pas Bang Rhoma nyanyi, orang-orang pada joget. Akhirnya, saya sama anak tergencet. Jadinya, digotong sama bapak-bapak di depan," tutur Lisna dengan wajah yang masih pucat.
Lisna mengaku, sebagai warga NU, dia sengaja datang untuk mendengarkan ceramah dari kiai yang datang dalam kampanye ini.
"Di PKB kan banyak kiai-kiai yang datang. Cari pahala, sekalian lihat Rhoma," ujarnya.
Sementara itu, Joko Supeno (28), warga Kecamatan Glenmore, mengaku datang hanya sebagai penggemar berat Rhoma Irama. Saat ditanya apakah akan memilih PKB dalam pemilu mendatang, Joko hanya tertawa.
"Datang ke sini belum tentu milih PKB kan? Saya hanya penggemar Rhoma," katanya.
Ketua DPC PKB Banyuwangi Joni Subagiyo dalam orasinya mengimbau agar kader NU tidak golput dan "bersedekah" suara kepada PKB. Selain itu, dia mengklaim bahwa Banyuwangi adalah tanah Nahdliyin yang akan memenangkan suara untuk PKB.
"Mau tidak mau, sejarah mencatat PKB adalah bagian dari Nahdlatul Ulama," katanya.
"Mohon dukungannya karena Bupati di Banyuwangi juga diusung oleh PKB," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.