Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical: Apakah Zaman Soeharto Itu Baik atau Buruk?

Kompas.com - 20/03/2014, 21:01 WIB
Haris Firdaus

Penulis

Sumber KOMPAS

PALEMBANG, KOMPAS.com — Partai Golkar tetap konsisten membanggakan kepemimpinan mantan Presiden Soeharto pada masa Orde Baru.

Walaupun sempat dikritik beberapa pihak, kecenderungan Golkar membanggakan prestasi Soeharto ternyata tetap muncul dalam kampanye partai itu menjelang Pemilu 2014.

Hal itu antara lain terlihat dalam kampanye rapat umum Golkar di Palembang Sport and Convention Center, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/3/2014) siang.

Hadir dalam acara itu Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Sumsel Alex Noerdin, dan lainnya.

Dalam orasi di hadapan ribuan peserta kampanye, Aburizal kembali "menjual" nama mantan Presiden Soeharto. Menurut Ical, sapaan akrab Aburizal, Soeharto telah berhasil membawa Indonesia dari negara terbelakang menjadi negara berkembang. Meskipun memiliki kekurangan, kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun dinilai Aburizal membawa banyak kebaikan bagi Indonesia.

"Salah satu contohnya, saat Soeharto memimpin, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan," kata dia.

Oleh karena itu, Aburizal mengaku heran dengan sejumlah orang yang mengkritiknya karena membanggakan prestasi Soeharto.

"Sekarang saya tanya, apakah zaman Soeharto itu baik atau buruk menurut Anda? Kemarin saya bilang masa Soeharto itu baik, tetapi semua surat kabar kemudian mengkritik," ujar Ical.

Sebelumnya, saat berkampanye di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, pada Minggu (16/3/2014), Ical juga membanggakan masa kejayaan Orde Baru. Hal itu kemudian mendapat tanggapan beragam, termasuk kritik dari sejumlah pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com