Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bang Toyib Pun Janji Pulang untuk Ikut Mencoblos...

Kompas.com - 10/03/2014, 12:21 WIB

KOMPAS.com - ”Akulah bang Toyib yang tinggalkan isteri, tiga kali puasa, tiga kali Lebaran nggak pernah pulang.
Akulah bang Toyib yang tinggalkan anak, tiga kali puasa, tiga kali Lebaran nggak pernah pulang
Demi Pemilu 9 April, Demi Pemilu 2014, aku pasti pulang
Ngurus KTP agar masuk DPT, lapor Pak RT agar masuk DPT

Syair di atas merupakan syair lagu berjudul ”Bang Toyib Janji Ikut Pemilu” yang bisa diunduh dengan mudah di situs Youtube. Lagu dengan iringan musik bergenre ska itu diciptakan dan dinyanyikan Agus Wijanarko, salah seorang anggota KPU Kota Tegal, Jawa Tengah, dengan diiringi kelompok musik Jaliwatoe.

Sebagai anggota KPU, Agus, yang selama ini tergabung dalam kelompok musik ska Jaliwatoe, tergerak membuat lagu yang bisa menarik masyarakat, terutama masyarakat perantauan agar kembali ke kampung halaman atau daerah asal untuk menggunakan hak pilih.

Hal itu dilakukan karena di wilayah Kota Tegal banyak masyarakat yang merantau sebagai pedagang warteg dan menjadi nelayan. Penduduk Tegal yang selama ini banyak merantau ke Jakarta sebagai pedagang berasal dari wilayah Kecamatan Margadana dan Tegal Selatan, sedangkan masyarakat nelayan Kota Tegal banyak terpusat di wilayah Kecamatan Tegal Barat.

Khusus pada 9 April atau hari pemilu legislatif, diperkirakan banyak nelayan yang berada di laut setelah selama lebih dari satu bulan mereka berhenti melaut sementara waktu akibat cuaca buruk di laut.

Itu sebabnya, Agus sengaja mengambil Bang Toyib sebagai sosok dalam lagu tersebut karena selama ini Bang Toyib dalam dunia musik Indonesia banyak dikenal masyarakat sebagai sosok yang abai pada keluarga. Dia tidak pernah pulang ke kampung halaman hingga tiga kali Lebaran atau tiga tahun.

”Jika Bang Toyib yang selama ini keberadaannya tidak jelas saja pulang untuk menggunakan hak pilih dalam pemilu, tentu masyarakat perantauan lain juga harus pulang,” ujarnya. Menurut Agus, dia menciptakan lagu tersebut dengan harapan bisa menarik minat masyarakat untuk menggunakan hak pilih.

Pada Pemilu Legislatif 2009, angka partisipasi masyarakat di Kota Tegal sekitar 67 persen. Lalu, angka partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur Jateng 2013 sekitar 54 persen dan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Wali Kota Tegal Oktober 2013 hanya 51 persen.

”Harapannya, angka partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2014 bisa mencapai sedikitnya 70 persen,” kata Agus. Dengan syair yang sederhana dan musik yang ringan, lagu itu diharapkan bisa efektif menggugah semangat masyarakat untuk menggunakan hak pilih.

Tokoh nelayan Kota Tegal, Tambari Gustam, menilai, ketidakhadiran nelayan dalam pemilu yang lalu karena mereka sedang melaut. Biasanya, jangka waktu melaut mencapai satu bulan, bahkan bisa 50 hari.

Apabila menunda waktu melaut, mereka akan kehilangan penghasilan. Banyak nelayan masih mempercayai perhitungan hari bagus untuk melaut. Jika hari bagus sudah tiba, mereka akan berangkat. ”Jadi, bukan karena faktor kesadaran yang kurang, tetapi karena tuntutan kebutuhan ekonomi,” katanya. (WIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com