Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Berebut Durian Gratis di Magelang

Kompas.com - 09/03/2014, 15:11 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Luar Biasa! Barangkali itulah ungkapan yang pantas untuk Festival Durian Candimulyo, Kabupaten Magelang. Ribuan penggila buah durian rela berdesak-desakan di Lapangan Candimulyo, demi mencicipi buah asli petani lereng gunung Merbabu itu secara gratis.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tidak kurang 1.000 buah durian dari para petani Candimulyo sengaja disediakan cuma-cuma untuk pengunjung festival tahunan itu. Antusiasme warga memang tinggi. Terbukti, acara belum dibuka oleh Bupati Magelang, Zaenal Arifin, ribuan durian itu sudah ludes direbutkan warga.

Sebelum direbutkan, durian-durian itu disusun dalam bentuk gunungan setinggi kira-kira satu meter, lalu dikirab. Ya, kirab gunungan durian raksasa itu sebagai tanda pembukaan Festival Durian Lokal khas Magelang serta menjadi ikon penyelenggaraan kegiatan itu.

Sang raja buah yang dikirab berasal dari 20 gebungan kelompok tani (Gapoktan) di beberapa desa di Candimulyo. Kirab semakin meriah karena dipimpin oleh empat tokoh wayang punakawan.

Selain durian, ada pula buah-buahan eksotik seperti buah naga, manggis, rambutan dan salak juga ikut dikirab. Tak ayal, prosesi yang baru pertama digelar di festival ini menarik perhatian ribuan warga.

Menurut Agus Liem, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Magelang, festival durian tahun ini memang berbeda dengan tahun lalu, ada kirab gunungan durian dan belah 1.000 durian gratis untuk pengunjung. Harapannya, akan menjadi tonggak awal adanya wisata hasil holtikultura tahunan di Kabupaten Magelang.

"Prosesi kirab ini dimaksudkan sebagai wujud rasa syukur para petani dan pelaku usaha di Candimulyo atas limpahan rezeki dari Tuhan. Festival ini juga untuk membuktikan bahwa buah lokal khususnya durian tidak kalah dengan durian impor yang ada di pasaran," jelas Agus, Sabtu (8/3/2014).

Selain kirab, kegiatan yang berlangsung dari 7 - 9 Maret 2014 itu juga diramaikan oleh berbagai acara menarik, antara lain lomba buah durian, lomba sajian makanan olahan dari buah durian oleh Kelompok Tani Wanita (KWT) Candimulyo, 52 stand pameran pertanian dan buah eksotik, bazar hingga pentas seni tradisional.

"Tujuan lomba durian untuk mengidentifikasi daerah atau kecamatan mana yang bisa menghasilkan buah durian terbaik. Kriteria penilaian lomba antara lain dari aroma buah, tebal daging buah, tekstur, rasa dan warna. Durian yang menang akan diberi nama pemilik atau petani tersebut," jelas Agus.

Agus mengungkapkan, di wilayah Candimulyo ada sekitar 12.000 batang pohon durian yang ditanam oleh warga. Baik di lahan pertanian yang dikelola Gapoktan atau di halaman rumah warga.

Menurut Agus, durian asli Candimulyo mempunyai kelebihan dibanding dengan durian daerah lain, terlebih durian impor. Durian ini mempunyai aroma yang sangat kuat, soal rasa juga lebih legit.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Presetyo Ari Wibowo menambahkan, hingga Maret 2014 tercatat ada empat acara serupa di kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Menurut Prasetyo, kegiatan yang justru diselenggarakan oleh masyarakat itu mampu membangkitkan pariwisata Jawa Tengah.

"Event-event berbasis produk lokal seperti inilah yang akan memperkaya khasanah wisata di Jawa Tengah. Semakin banyak event, maka Jawa Tengah juga semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com