Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Rencana Pemindahan Pemerintahan Bandung Bukan Politis

Kompas.com - 08/03/2014, 18:13 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menegaskan, rencana pemindahan pusat pemerintahan Kota Bandung ke daerah Gedebage bukan karena pertimbangan politik, namun karena pertimbangan perencanaan tata kota yang lebih baik.

"Ini bicara secara tata kota bukan politis. Bandung membutuhkan sebuah pusat pemerintahan terpadu," kata pria yang akrab disapa Emil ini seusai menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan bertajuk Nasionalisme : Dari Daerah Membangun Indonesia, di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (8/3/2014).

Lebih lanjut Emil menambahkan, pemindahan pemerintahan juga bertujuan untuk memudahkan pelayanan kepada warga. Menurutnya, ke depan seluruh SKPD dan dinas-dinas di bawah pemerintahan Kota Bandung akan ditempatkan dalam satu lokasi.

"Ada kebutuhan untuk masyarakat Bandung agar pelayanan lebih efisien dengan waktu lebih cepat. Selama ini kita diwarisi kantor-kantor yang terpencar-pencar. Dinas perhubungan ada di Leuwi Panjang, Dinas Sosial ada di Cipedes," bebernya.

Emil mengatakan, pemindahan pusat pemerintahan kota Bandung juga harus berdampak positif bagi daerah baru. Selain itu, beban yang ditanggung oleh pusat kota yang saat ini berada di tengah bisa berkurang dan terbagi. Jika nantinya sudah dipindahkan ke wilayah Gedebage, kota yang ditinggalkan bakal difokuskan menjadi pusat wisata kota tua.

"Nantinya arus lalu lintas berkurang ke pusat kota. Sekarang ini kan, kantor-kantor kebanyakan di daerah wisata," ujarnya.

"Pilihannya kalau pindah harus jadi generator pertumbuhan ekonomi. Jangan malah pindah ke tempat yang macet lagi atau ke daerah yang pertumbuhannya terlalu padat itu pertimbangan pindah ke Bandung timur," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com