Kerahasiaan identitas dan profesi menjadi alasan mereka memilih mencoblos di TPS daerah asal pada 9 April mendatang.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang Guntur Suhawan mengungkapkan pihaknya terus melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka golput. Menurut Guntur, para pekerja hiburan dan PSK menjadi salah satu yang rentan golput sehingga menjadi prioritas KPU untuk difasilitasi.
"Kami sudah menawarkan (PSK) untuk mencoblos di TPS terdekat. Tapi mereka menolak difasilitasi oleh KPU. Kalau di sini didata, maka di alamat asal akan dicoret. Mereka takut ketahuan," kata Guntur, Rabu (26/2/2014) siang.
Guntur mengatakan, sikap antipati sudah ditunjukkan para PSK ketika didata oleh petugas maupun organisasi berbasis komunitas setempat. Pendataan para PSK tersebut salah satunya melibatkan Relasi (relawan demokrasi) dari koordinator pemandu karaoke di kawasan tempat hiburan Bandungan.
"Mereka sulit didata didaerah de facto, mereka ngotot masih akan mencoblos di daerah asal. Intinya dari pendataan kurang mereka welcome," lanjut Guntur.
Di Kabupaten Semarang terdapat dua lokalisasi, yaitu Tegal Panas di Karangjati dan Kalinyamat, Bandungan. Selain itu juga terdapat ratusan tempat karaoke dan panti mandi uap, yang tersebar di kawasan wisata Bandungan dan Gembol, Bawen. Total jumlah PSK diperkirakan mencapai lebih dari 900an orang yang sebagian besar berasal dari luar daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.