Penyebab kematian anoa betina ini belum diketahui pasti karena otopsi masih dilakukan.
Perwakilan bidang humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Agus Supangkat mengatakan, anoa yang mati tersebut sudah berusia sekitar 19 tahun dan masuk ke dalam 84 jenis satwa KBS yang rentan mengalami kematian.
Karena kematian tersebut, jumlah satwa anoa KBS tinggal lima ekor. "Kami sudah berupaya maksimal dalam mempertahankan hidup anoa yang sudah berusia lanjut tersebut, tapi akhirnya mati juga," kata Agus Supangkat.
Agus menjelaskan, cek fisik luar menunjukkan tidak ada tanda-tanda luka mencurigakan pada tubuhnya. Namun, yang pasti, dalam sebulan terakhir, anoa tersebut masuk perawatan tim medis PDTS KBS.
"Jadi, kemungkinan besar, anoa dalam kondisi sakit menjelang kematian. Untuk memastikan dugaan tersebut, menunggu hasil otopsi," tutur Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.