Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Suara Knalpot Motor, Siswa Dua SMP Tawuran

Kompas.com - 25/02/2014, 17:56 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Gara-gara suara knalpot, puluhan pelajar dari dua sekolah menengah pertama di Ungaran, Selasa (25/2/2014) siang terlibat tawuran.

Tidak ada korban dalam tawuran itu, namun satu sepeda motor disandera dan dirusak oleh salah satu kelompok.

Kejadian bermula saat konvoi pelajar MTs Sudirman (setara SMP), Kawengen melintas di depan SMP 5 Ungaran, Jalan Nakula Kalongan. Sekitar 12 pelajar MTs tersebut menekan gas berulang-ulang sehingga memunculkan suara knalpot berisik di depan pelajar SMP 5 yang tengah beristirahat di sebuah warung.

"Mereka dari arah Mendiro. Waktu sampai di depan SMP, motor di-bleyer-bleyer. Lalu anak-anak yang lagi nongkrong di warung negur mereka. Sempat terjadi cekcok sebelum akhirnya tawuran," kata Sutego (43), sopir angkutan antar jemput sekolah yang menyaksikan peristiwa itu.

Perkelahian tak berlangsung lama, karena sejumlah sopir angkot yang ngetem di depan SMP 5 Ungaran berusaha melerai kedua kelompok pelajar itu. Karena kalah jumlah, belasan pelajar MTs Sudirman, Kawengen lari tunggang-langgang.

"Bahkan salah satu motor diamankan, dan sempat digepuki (dipukuli dengan batu) anak-anak SMP 5," tambahnya.

Sejumlah saksi langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsekta Ungaran. Tawuran merupakan peristiwa yang jarang di wilayah hukum Polsekta Ungaran, sehingga belasan aparat Reskrim Polsekta Ungaran disusul anggota Dalmas Polres Semarang segera merapat ke lokasi kejadian.

"Semua sudah diselesaikan antarkedua sekolah secara kekeluargaan. Tidak ada yang kami tangkap," kata Kapolsekta Ungaran, AKP Sulistiyo Kapolsekta.

Dia mengungkapkan, pihaknya menaruh perhatian serius terhadap kasus perkelahian antarpelajar ini. Agar peristiwa serupa tidak berulang, polisi akan melakukan penyuluhan di kedua sekolah yang terlibat perkelahian itu.

"Sebenarnya kami ada program penyuluhan Kamtibmas di sekolah. (Setelah kasus ini) Kami akan lebih intensif lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com