Korban yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI-P Kecamatan Pleret ini sempat mengalami koma dan dirawat sejak hari Sabtu (8/2/2014).
"Almarhum sosok saudara bagi saya, teman yang selalu mendampingi saat pasang surut Persiba Bantul hingga saat ini berlaga di ajang ISL," kata Manajer Persiba Bantul, Hanung Raharja.
Hanung mengungkapkan, tewasnya Jupita diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar selalu dewasa dalam memberikan dukungan. "Jangan sampai ada korban-korban lainnya, cukup peristiwa ini yang terakhir," tegasnya.
Sementara itu, sahabat Jupita, Yudha, menuturkan, kondisi Yupita sempat membaik, tetapi kemudian mengalami penurunan. Pagi sekitar pukul 05.30 WIB, Yupita dinyatakan meninggal.
Jenazah Jupita akan dimakamkan hari ini pukul 16.00 WIB di Dusun Cegokan, Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Bantul.
Seperti yang telah diberitakan, seusai pertandingan Persiba Bantul kontra Persiram Raja Ampat di Stadion Sultan Agung Bantul, Sabtu lalu, terjadi tawuran antara dua suporter Persiba Bantul, yakni Paserbumi dan Curva Nord Famiglia (CNF).
Akibat tawuran ini, tiga orang dilarikan ke rumah sakit. Jupita yang bermaksud melerai tawuran terkena pukulan benda tumpul di bagian kepala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.