"Abu cukup tebal di beberapa titik wilayah Kulonprogo. Udara juga menjadi dipenuhi debu abu vulkanik, karena itu perlu ada pengukuran kualitas udara," kata Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas PPEJ, Dina Mansur, Kamis (20/02/2014).
Dina mengatakan pengukuran oleh PPEJ adalah untuk mengetahui gambaran tingkat polusi di wilayah tertentu setelah diguyur abu vulkanik. Pengukuran juga bertujuan melihat seberapa jauh pengaruh abu vulkanik.
"Untuk mengukur kualitas udara petugas menggunakan alat khusus. Caranya dengan menyedot udara," tutur Dina. Dia mengatakan pada dasarnya alam punya daya pemulihan sendiri. Namun, pengukuran tetap perlu dilakukan untuk bisa dilakukan antisipasi dalam kondisi tertentu.
Kondisi yang perlu diantisipasi itu, sebut Dina, misalnya saat hujan tak kunjung turun. Berdasarkan pengukuran di Wates, Kulonprogo, kondisi udara di kawasan tersebut sudah memadai untuk beraktivitas. Indikatornya, sebut Dina, antara lain suhu udara di kisaran 26 derajat Celcius dan kelembaban udara yang tinggi.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemantauan dan Pemulihan Kantor Lingkungan Hidup Kulonprogo Sudarmadi mengatakan hasil pengukuran akan dilaporkan langsung ke Bupati Kulonprogo sebagai bahan kajian. "Hasilnya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan terkait lingkungan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.