Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Landa Nunukan, 150 Rumah Ludes

Kompas.com - 30/01/2014, 21:15 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Sekitar 150 rumah di 3 RT Kampung Sungai Bolong, Desa Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan terbakar, Kamis (30/1/2014) sekitar pukul 10.30. Api diduga berasal dari kompor salah satu rumah warga di daerah itu.

Salah satu korban rumah terbakar, Dahlia mengatakan, api diduga berasal dari rumah pak cik air, sebutan untuk tetangganya yang berjualan air. “Jual air saja istri pak cik itu. Kejadian api dari situ. Anaknya pak cik air lagi memasak, karena keteledorannya sehingga kebakaran ini terjadi. Saya tahu (kebakaran) sehabis pulang belanja, dia teriak-teriak minta tolong," kata Dahlia.

Meski sempat menyelamatkan beberapa barang ke perahu yang terletak di sungai Bolong depan rumahnya, namun nasib sepertinya tidak berpihak kepada Dahlia. Angin yang berhembus cukup kencang ke arah sungai Bolong, juga membuat perahunya yang tertambat di bibir sungai itu turut terbakar. "Saya nggak sempat bawa apa-apa. Barang yang saya selamatkan di atas perahu pun ikut terbakar," kata Dahlia.

Kebakaran kali ini bagi Dahlia merupakan peristiwa yang ketiga kalinya. "Tiga kali rumah saya terbakar, mas. Pertama di pasar baru, kemudian kios saya pasar Inhutani beberapa waktu lalu juga terbakar. Dan sekarang rumah di sungai bolong ini, dan ini yang ketiga kalinya,” jelas Dahlia yang sore itu melihat lihat puing-puing rumahnya.

Dahlia berharap, pemerintah masih memberi izin kepada warga untuk diperbolehkan kembali membangun rumah di tempat semula. “Harapannya boleh membangun lagi rumah kita yang terbakar karena status tanah kita ini kan cuma menempati tanah eks PT Inhutani. Sementara rencananya mau numpang di rumah anak saya dulu yang punya rumah di Bukit Harapan, karena semua sudah habis terbakar," jelasnya.

Kampung padat penduduk yang terletak di sungai Bolong siang pukul 10.30 Wita diamuk si jago merah. Diperkirakan lebih dari 150 rumah warga hangus terbakar. Dari kesaksian beberapa penduduk, api berasal dari kompor salah satu rumah warga yang sedang memasak. Saat ini pemerintah daerah telah mendirikan tenda pengungsian untuk menampung sementara ratusan kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com