Polisi melakukan barikade di lokasi hingga dua lapis, yaitu titik akses masuk desa serta titik menuju lokasi. Sehingga warga yang hendak melihat langsung ke lokasi, harus berjalan kaki sejauh tiga kilometer.
Hal itu rupanya dimanfaatkan sebagian warga lainnya untuk meraup uang. Mereka membuka jasa penitipan sepeda motor dengan tarif antara Rp 1.000 hingga Rp 5.000 untuk satu motor.
"Saya tadi parkir motor, bayar Rp 5.000," kata Abdurrahman, seorang pengunjung asal Kecamatan Diwek, Jombang pada Kompas.com, Rabu (29/1/2014).
Jasa penitipan sepeda tersebut menjadi usaha yang menguntungkan. Abdurrahman menuturkan, lokasi parkir penuh dengan sepeda motor di beberapa titik. "Banyak yang parkir sampai lokasinya penuh," katanya.
Wendi, pengunjung lainnya mengaku membayar parkir Rp 1.000. Dia juga mengaku datang dari Ngoro hanya untuk melihat secara langsung lokasi bencana dan pencarian korban longsor. Sebelumnya ia hanya mendengar dari cerita temannya, ataupun dari pemberitaan di media saja.
Selain membuka lahan parkir, warga sekitar lokasi bencana juga terlihat memanfaatkan momentum itu dengan membuka jasa ojek. Dengan jarak tempuh 3 kilometer, mereka mematok tarif Rp 5.000 sekali jalan.
Longsor di Desa Ngrimbi, Jombang terjadi pada Selasa (28/1/2014) dini hari, dan menimpa 5 rumah. Sebanyak 16 orang menjadi korban dengan rincian 2 selamat, 7 tewas. Hingga saat ini masih ada 7 korban lainnya yang diduga masih tertimbun longsor dan masih dalam pencarian petugas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.