Satu Pelaku Penyerangan dan Perampasan Senjata Sudah Ditahan di Mapolda Papua

Dari pantauan Kompas.com, saat tiba di Gedung Reskrim Mapolda Papua, Yenita dibawa dengan tangan terikat dan memakai penutup wajah. Dia dikawal ketat dua personel kepolisian bersenjata laras panjang.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Kombes Sulistio Pudjo mengatakan, Yenita ditangkap aparat kepolisian di Mulia, Puncak Jaya, Minggu (26/1/2014). Penangkapan Yenita, ujar dia, berawal dari hasil olah tempat kejadian perkara penyerangan dan perampasan senjata itu.

Dari keterangan sejumlah saksi, diketahui salah satu pelaku adalah Yenita yang merupakan satu dari peserta aksi pada Sabtu (4/1/2014). “Karena Yenita sering berkunjung ke Pos sehingga banyak anggota yang mengenal. Karenanya, saat melakukan patroli kemarin, anggota dengan mudah mengenalinya,” ungkap Pudjo.

Dari pemeriksaan awal terhadap Yenita, menurut Pudjo, pemuda tersebut merupakan bagian dari kelompok sipil bersenjata yang berpusat di Kampung Yambi, yang dipimpin oleh Lekaka Telenggeng. “Namun, untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendalami keterlibatannya, ia dipindah ke Mapolda Papua,” ungkap Pudjo.

Sesudah insiden penyerangan dan perampasan delapan pucuk senjata di Pos Polisi Sub-Sektor Kampung Kulirik, Distrik Mulia, Puncak Jaya, sudah terjadi beberapa kali aksi kriminal bersenjata oleh kelompok sipil bersenjata.

Insiden terakhir terjadi pada Minggu (26/1/2014) pagi, ketika dua mobil yang dikemudikan personel Yonif 751 Raider ditembaki saat melintas di Dondobaga, Kampung Kulirik. Insiden ini mengakibatkan Lettu Inf Alfa terluka karena terserempet peluru di lengan kanan.