Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Ditusuk 18 Kali, Tubuh Gadis Ini Lalu Dibakar

Kompas.com - 19/01/2014, 12:12 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com - Misteri pembunuhan yang menimpa Naridhatul Khaeroh (19), warga Desa Kebonagung RT 01 RW 01, Kecamatan Ngampel, Kendal, Jawa Tengah, mulai terkuak.

Kapolsek Kaliwungu, AKP Andhika Wiratama menjelaskan, dari hasil otopsi luar yang dilakukan polisi terdapat 18 tusukan di tubuh korban, yaitu 7 tusukan di punggung, 10 di perut dan 1 di paha kiri. Setelah ditusuk, korban dibakar untuk menghilangkan identitasnya.

Andhika menjelaskan, dari bekas luka yang ada di tubuh korban, pelaku menggunakan senjata tajam jenis gunting. Hal ini dilihat dari panjang luka robek di tubuh korban. “Lebar luka tusuk pada tubuh korban sekitar 3-4 centimeter," jelas Andhika, Minggu (19/01).

Dia menambahkan, dugaan sementara korban dibunuh dengan latar belakang pencurian. Namun begitu, pihaknya masih terus mendalami motif pelaku yang sebenarnya.

"Perhiasan kalung yang dikenakan korban tidak hilang. Tapi bandul kalung berhuruf A yang ada pada kalung tersebut, hilang,” akunya.

Menurutnya, kemungkinan Naridhatul Khaeroh adalah korban pencurian. Pasalnya, motor Jupiter Z merah dengan nopol H 6240 BM beserta ponsel korban juga hilang. "Tapi bisa saja bermotif asmara yang menimbulkan dendam. Yang jelas, kita masih mendalaminya,“ jelasnya.

Untuk mengungkap kasus tersebut, Polsek Kaliwungu telah memeriksa 5 saksi terkait meninggalnya korban. Mereka tak lain adalah teman dekat korban dan penemu jasad korban saat di hutan.

"Dari 5 orang yang kami periksa itu, di antaranya adalah mantan kekasih korban, Khoirul Anam, dan Sofian yang merupakan pacar korban saat ini,“ ujarnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan membusuk di hutan Darupono, Kaliwungu Selatan, Kendal tepatnya di Petak 45 Palir KRPH Darupono, Rabu (15/1/2014). Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh pencari rumput. Korban meninggalkan rumahnya sejak Minggu (12/1/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com