Ada Sekolah Gratis bagi Anak Perbatasan Hutan Lindung

Sekolah tersebut dinamakan Pendidikan Layanan Khusus Komplek(PLKK), SD-SMP inklusi berkebutuhan khusus.

Saat ini PLKK memiliki 60 siswa SD dan 60 SMP, total 120 siswa berasal dari keluarga miskin yang orangtuanya bekerja sebagai pekebun, peladang berpindah di dalam dan perbatasan kawasan hutan lindung.

"Mereka ini memang anak yang memerlukan kebutuhan khusus kebanyakan daya tangkap mereka agak lamban dalam menerima pelajaran akibat selama ini tak pernah mengenyam pendidikan," kata guru pengasuh PLKK, Merzan, Sabtu (18/1/2014).

Para siswa tersebut dipusatkan di lingkungan asrama sekolah selama 24 jam, mengikuti pendidikan formal dan informal.

Materi pendidikan sama dengan pelajaran formal layaknya SD dan SMP umumnya namun saat jam pelajaran formal rampung mereka akan mendpatkan pelajaran ekstrakulikulier seperti mengaji, olahraga dan pendidikan bahasa Inggris serta pelajaran komputer.

Dikatakan Merzan, saat ini lembaga tersebut mengalami kekurangan guru dan fasilitas seperti buku. Saat ini PLKK memiliki empat pegawai negeri sipil tenaga guru dan tujuh pengajar honorer, tukang kebun dan tukang masak.

Topan salah seorang siswa SD mengaku senang dapat bersekolah di asrama tersebut karena banyak teman dan mudah menangkap pelajaran. "Enak sekolah di sini banyak teman dan bisa belajar," kata bocah berusia 10 tahun yang bercita-cita jadi tentara ini.

Kabupaten Kaur termasuk daerah tertinggal yang memiliki desa-desa terpencil di pedalaman sehingga akses pendidikan susah dijangkau masyarakat.

Merzan menyatakan lembaga tersebut membuka diri bagi para sukarelawan untk menjadi tenaga pendidik dan memberikan sumbangan dalam bentuk apa pun.