Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2014, 15:52 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan bahwa Presiden meminta semua pihak untuk segera melakukan langkah-langkah pemulihan pascabencana di Sulawesi Utara.

Hal itu disampaikan Agung Laksono saat melakukan kunjungan kerja ke Sulut untuk melihat langsung dampak bencana sekaligus menyalurkan bantuan pemerintah pusat, Sabtu (18/1/2014).

"Presiden ingin memastikan agar sistem telah berjalan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Agung Laksono saat memberikan pengarahan singkat ketika tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado.

Menurut dia, kepastian penanganan dampak bencana itu penting karena itu merupakan tugas pemerintah dan negara Indonesia sering dilanda bencana. Ia menambahkan, bencana longsor dan banjir saat ini menempati urutan pertama dalam daftar kebencanaan Indonesia.

Bencana banjir dan tanah longsor di Sulut yang telah menelan korban 18 jiwa tersebut juga menimbulkan keprihatinan presiden. "Untuk itu Presiden menyampaikan pesan duka yang mendalam untuk keluarga korban," tambah Laksono.

Pemerintah pusat memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bencana yang telah menimpah wilayah Sulut. Untuk itu pemerintah pusat telah memberikan bantuan tanggap darurat, berupa perbekalan, makanan siap saji, tenda, serta keperluan anak sekolah.

Pada kesempatan itu pula, Agung Laksono menyerahkan 57 ton bahan pokok serta uang tunai Rp 700 juta.

Berdasarkan laporan Gubernur Sulut mengenai kerugian dan penyebab banjir di Manado, pemerintah pusat meminta perlunya segera untuk meningkatkan kapasitas Danau Tondano.

"Normalisasi kehidupan sungai juga perlu dilakukan agar bisa menampung debit air yang lebih besar," tambah Agung Laksono.

Gubernur Sulut, SH Sarundajang, mengatakan penyebab banjir besar di Manado karena Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano dan DAS Sawangan serta tujuh sungai yang mengalir di Manado meluap.

Kerugian sementara akibat bencana banjir bandang dan longsor di Sulut mencapai Rp 1,8 triliun dan 80.000 jiwa terdampak bencana. Pemerintah daerah telah menetapkan status darurat bencana selama 14 hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com