Polisi yang menerima pengaduan akhirnya memanggil Taufik untuk selanjutnya difasilitasi untuk bertemu dengan Kulasse. Dialog yang berlangsung di kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bone ini malah berlangsung panas.
"Saya sudah minta beberapa kali (upah), tetapi cuma dipimpong kiri kanan. Sekarang saya tidak mau tahu, pokoknya bayar gajiku karena saya butuh makan," teriak Kulasse.
Sementara itu, Taufik mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk membayar seluruh upah para buruh, namun terkendala di tangan kontaktor.
"Jumlah keseluruhan itu ada Rp 5.700.000 gaji buruh, tapi belum ada uang dari kontraktor, padahal proyeknya sudah selesai," kata Taufik.
Sementara itu, pihak kepolisian yang dikonfirmasi terkait peristiwa ini menyatakan hanya sebatas menerima pengaduan dan memfasilitasi keduanya untuk menyelesaikan persoalan ini secara damai.
"Yang kami terima baru pengaduan, bukan laporan. Jadi kami hanya memfasilitasi dan mudah-mudahan ada solusi antara keduanya," singkat Ipda Mahdias, Kepala Unit (Kanit) SPKT Polres Bone.
Sebagaimana yang diberitakan Kompas.com sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone mengalokasikan dana senilai Rp 3 miliar untuk membangun 14 kios di Jalan Mangga, Kelurahan Jeppe'e. Proyek ini nantinya dijadikan sebagai wisata kuliner. Namun proses pembangunannya mendapat sorotan dari sejumlah warga lantaran banyaknya anggaran yang terpotong dan tidak jelas peruntukannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.