Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 "Dosa" Buronan Teroris yang Ditangkap di Banyumas

Kompas.com - 01/01/2014, 16:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Buronan teroris yang ditangkap Selasa (31/12/2013) di sebuah warnet di Banyumas, Anton alias Septi, tidak hanya terkait kasus bom di Beiji, Depok, Jawa Barat.

Polisi memiliki beberapa catatan mengenai aktivitas Anton dalam sejumlah kegiatan teroris.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (1/1/2014), Anton alias Septi terlibat dalam 9 kegiatan terorisme.

Berikut daftar keterlibatan Anton versi polisi:

1. Terlibat dalam pengeroyokan dua anggota polisi di Jonggol
2. Rencana fa'i atau pengumpulan uang untuk aksi terorisme di BRI Cileungsi
3. Latihan bom di Ponpes Nursalam Tasik
4. Belajar buat bom dengan kelompok Badri Solo
5. Belajar bom dengan kelompok Bojong
6. Penghubung kelompok Bojong dengan kelompok Solo
7. Orang yang meletakkan bom di Vihara Ekayana bersama-sama dengan Nurul Haq
8. Orang yang merencanakan penembakan polisi di Pondok Aren
9. Orang yang melaksanakan fa'i di BRI Panongan pada tanggal 24 Desember 2013 dan (penemuan) bom di warteg Panongan. 

Belum ada konfirmasi apakah Anton berkaitan dengan Dayat cs yang dilumpuhkan di Ciputat.

Densus menggerebek Dayat cs pada sebuah rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro, Gang Hasan, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa malam hingga Rabu dini hari.

Penggerebekan selama 10 jam itu menewaskan 6 dari 7 orang terduga teroris. Kontak senjata yang terjadi dengan para terduga teroris turut melukai satu orang anggota polisi.

Polisi mengidentifikasi Dayat sebagai pimpinan kelompok teroris yang menyerang petugas kepolisian di Pondok Aren beberapa waktu lalu. Dayat adalah pimpinan kelompok teroris yang menembak dan teror polisi di Pondok Aren juga bom Vihara Ekayana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com