Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman Kalimas Surabaya Dibongkar Paksa

Kompas.com - 17/12/2013, 14:03 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - PT KAI akhirnya membongkar paksa sejumlah bangunan rumah di permukiman Kalimas, Tanjung Perak Surabaya, yang akan dijadikan terminal peti kemas, Selasa (17/12/2013). Pembongkaran itu sempat mendapatkan perlawanan dari warga.

Pantauan Kompas.com, hingga pukul 12.30 WIB, aksi penggusuran terus dilakukan. Sebuah alat berat dioperasikan untuk membongkar beberapa rumah permanen. Sementara warga yang lain mengeluarkan perabot rumahnya.

Di lokasi penggusuran, selain dari pegawai PT KAI, ratusan polisi dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya juga disiagakan untuk mengamankan lokasi.

Sebelumnya, warga terlibat aksi saling dorong dengan polisi. Warga menolak polisi masuk di kawasan pemukiman Kalimas. Warga juga sempat memblokir Jalan Jakarta dan membakar ban dan kayu.

Menurut Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Sri Winarto, sebanyak enam bangunan rumah permanen dijadwalkan akan dibongkar hari ini. "Negosiasi dengan warga berlangsung kemarin malam hingga pukul 01.00 WIB, hasilnya sudah 14 warga menyerahkan rumahnya secara sukarela," katanya.

PT KAI, kata Sri, menyediakan kendaraan dan menyediakan gudang untuk tempat menyimpan perabotan rumah warga sementara.

Permukiman Kalimas itu digusur untuk dijadikan area bongkar muat penunjang Stasiun Besar Kalimas seluas 8.900 meter persegi. Saat ini, di dalam area tersebut berdiri puluhan bangunan permukiman semi permanen dan permanen sejak puluhan tahun lalu yang dianggap PT KAI tanpa izin atau tidak resmi.

Difungsikannya Stasiun Besar Kalimas Surabaya itu juga mendukung dibukanya jalur rel kereta api baru menuju areal Terminal Multipurpose Teluk Lamong.

Infrastruktur KA tersebut untuk mempermudah akses transportasi perpindahan peti kemas menuju tempat tujuan tanpa melalui jalur darat yang volumenya terus meningkat sehingga tidak menambah kemacetan di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com