Warga Perbatasan Kini Bisa Menelepon Pakai Ponsel

General Manager ICT Network Telkomsel Regional Kalimantan, Ardhiono Trilaksono menjelaskan, saat ini tiga BTS di perbatasan yang dikelola Telkomsel sudah on air, tetapi baru melayani pelanggan di Kabupaten Malinau. Tiga lokasi yang dimaksud adalah Desa Long Ampung, Kecamatan Kayan Selatan, Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Ulu dan Desa Long Berang, Kecamatan Mentarang Hulu.

“Telkomsel merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Telkom, tentu Telkomsel menjadi garda terdepan melayani masyarakat secara maksimal. Termasuk juga warga perbatasan,” kata Ardhianto, Kamis (12/12/2013).

Ditambahkan Ardhianto, setelah tiga menara tadi dibangun, akan ada tiga lokasi BTS lagi yang akan segera diisi Telkomsel. Ketiganya berada di Desa Data Dian di Kecamatan Kayan Hilir, Desa Long Pujungan di Kecamatan Pujungan dan Desa Long Nawan.

“Ini merupakan kerja sama antara Telkomsel dengan Pemerintah Kabupaten Malinau. Pemkab Malinau meng-handle operational supporting-nya dan Telkomsel meng-handle operational perangkatnya. Perangkat yang diimplementasikan adalah layanan berbasis 2G yang menyediakan layanan suara. Sedangkan untuk akses data, kecepatannya hingga 128 kilobyte per second (kbps),” jelasnya.

Dengan layanan ini, lanjut dia, masyarakat dan aparat yang berjaga di perbatasan dapat menikmati layanan telekomunikasi. Sedangkan untuk integrasi ke jaringan Telkomsel-nya, masyarakat menggunakan fasilitas transmisi satelit yang disediakan Telkom Group. Sehingga komposisi jaringan yang dibutuhkan dapat terlayani dengan baik.

Diketahui sebelumnya, di wilayah perbatasan, masyarakat kesulitan mendapatkan akses jaringan telepon seluler. Meski mereka memiliki ponsel, namun hanya dipakai untuk mendengarkan musik dan memotret dengan kamera. Dengan demikian, Pemprov Kaltim berkewajiban membangun BTS di kawasan perbatasan dan bekerja sama dengan Telkomsel.