Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangkal di Dekat Kantor Polsek, Tujuh PSK Diciduk

Kompas.com - 12/12/2013, 17:13 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Tidak kurang tujuh wanita yang disinyalir sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Dusun Karang Watu, Desa Pucung Rejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, terjaring razia, Kamis (12/12/2013) siang. Razia digelar aparat gabungan Kepolisian Resor Magelang dan Polsek Muntilan.

"Saat penggerebekan, mereka diduga sedang mangkal menunggu pelanggan, namun kami tidak mendapati lelaki hidung belang di sana," jelas Kepala Bagian Operasional Polres Kabupaten Magelang, Kompol Soedijarto.

Soedijarto menyebutkan, wanita tersebut ditangkap di empat rumah yang diduga digunakan untuk aktivitas prostitusi. Lokasi tersebut memang sudah menjadi target operasi. Sebab, belakangan berdasarkan laporan masyarakat, lokasi yang tidak jauh dari Mapolsek Muntilan itu kerap dipakai untuk kegiatan asusila.

"Selain di lokasi itu, kami juga akan merazia hotel-hotel dan tempat-tempat lainnya di wilayah Kabupaten Magelang yang disinyalir sebagai tempat prostitusi," ucap Soedijarto.

Ketujuh PSK itu kemudian digelandang ke Mapolsek Muntilan untuk dimintai keterangan dan dilakukan pembinaan. Setelah didata, diketahui mereka tidak hanya berasal dari Magelang, tetapi juga dari luar daerah, antara lain Kulonprogo, Bantul, DIY, dan Purwodadi.

"Hanya dimintai pernyataan untuk tidak mengulang perbuatan yang sama. Saat kami geledah, kami juga tidak menemukan benda-benda terlarang seperti minuman keras atau narkoba. Hanya ditemukan alat kontrasepsi dan obat kuat," jelasnya.

Dijelaskannya, razia tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Polres beserta jajaran Polsek di Kabupaten Magelang guna menekan angka kriminalisasi, termasuk penyakit masyarakat pada umumnya.

Kapolsek Muntilan AKP Gede Mahardika menjelaskan, ketujuh wanita itu diketahui merupakan orang-orang baru. Sebetulnya, pihaknya berulang kali memperingatkan pemilik rumah yang ditempati wanita-wanita tersebut. Bahkan, pemilik rumah sudah diminta untuk menandatangani surat pernyataan tidak menyediakan tempat kegiatan prostitusi.

"Sebelumnya kami sudah peringatkan pemilik rumah, tapi ternyata belum diindahkan, maka kami tadi pertegas lagi," tandas Gede.

Sementara itu, salah satu PSK berinisial E mengaku kerap mangkal dan menunggu pelanggan di lokasi tersebut. Dia tidak menyangka akan digerebek siang tadi. Dia sendiri mengaku terpaksa menekuni pekerjaan melayani lelaki hidung belang lantaran terdesak masalah ekonomi. "Ya karena butuh duit," kata E dengan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com