Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikutan Gaya Punk, Empat Bocah Menghirup Lem

Kompas.com - 29/11/2013, 21:18 WIB
Kontributor Makassar, Rini Putri

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - Empat bocah terpaksa diamankan di Mapolsek Panakukang setelah kedapatan sedang menghirup lem bersama rekan-rekannya di sebuah rumah kosong. Mereka ditangkap polisi yang sedang berpatroli di sekitar Jalan Paccinang Raya, Jumat (29/11/2013) siang.

Melihat kehadiran polisi, bocah-bocah itu kemudian lari berhamburan menghindari petugas. Empat di antaranya bisa diamankan, mereka berinisial Nm (10), Rn (7), Ai (11) dan seorang remaja berinisial Fl (13).

Dari pengakuan Rn, ia bersama teman-temannya sudah lama menghirup lem setelah diajarkan oleh sekelompok anak punk yang sering nongkrong di dekat rumah mereka. Untuk menggunakannya, Rn bersama teman-temannya saling bergantian menghirup lem itu melalui lubang kecil di bagian penutup kaleng agar lem tersebut tidak cepat habis. Dia mengaku seusai menghirup lem, pikirannya terasa ringan.

"Sudah lama saya menghirup lem, awalnya sering lihat anak-anak punk dan lama kelamaan diajak," kata Rn yang sudah putus sekolah dan bekerja sebagai tukang parkir di pasar tradisional Tello.

SDK, bapak Rn mengaku baru mengetahui kalau anaknya suka menghirup lem saat ia dipanggil polisi. Anaknya, terbawa-bawa setelah kehadiran anak-anak punk yang sudah satu bulan berkumpul di sekitar rumah mereka.

"Selama ada anak punk yang sering kumpul di sekitar rumah, anak-anak jadi ikut-ikutan dengan gayanya," kata Sarifuddin yang hanya berprofesi sebagai buruh bangunan.

Sementara itu, Kapolsek Panakukang, AKP Tri Hambodo membenarkan peristiwa itu. Dalam penanganan kasus itu, pihak kepolisian baru memulangkan para pelaku setelah memanggil orangtua mereka disertai dengan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

"Kita kembalikan ke orangtuanya untuk mereka bina dengan satu syarat. Mereka membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya. Kalau mereka kembali kedapatan menghirup lem, mereka akan kami ambil dan kemudian kami bawa ke dinas sosial," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com