Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Opera Batak Tuai Sukses di Jerman

Kompas.com - 28/11/2013, 08:24 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com — Pusat Latihan Opera Batak atau PLOt Pematang Siantar menuai sukses pementasan "Perempuan di Pinggir Danau" di Jerman. Opera Batak ini diharapkan menjadi salah satu jembatan diplomasi lewat budaya.

"Dalam kesempatan itu juga digelar seminar untuk beberapa topik tentang 'Geopark Danau Toba', '150 Tahun Hubungan Jerman dan Tanah Batak', 'Perkembangan Politik di Sumatera Utara', dan workshop singkat tentang tortor," kata Jhon Fawer Siahaan, staf PLOt, Rabu (27/11/2013).

Opera Batak yang skenarionya ditulis dan disutradarai oleh Lena Simanjuntak ini tampil di dua tempat di Jerman. Dua lokasi itu adalah Rautenstrauch–Joest Museum (RJM), Koeln, pada 2 November 2013, dan di Mision Haus VEM, pada 6 November 2013.

Menurut Jhon, pementasan "Perempuan di Pinggir Danau" di RJM menjadi spesifik karena bersamaan dengan acara Batak Tag atau Hari Batak. Warga Indonesia yang tergabung dalam Batak Diaspora berdatangan dari berbagai wilayah di Eropa, khususnya dari kota-kota penting di Jerman, sehari sebelum acara.

Acara Batak Diaspora dihadiri dan dibuka oleh Damos Agusman, Konsulat Jenderal dari Frankfurt, untuk mewakili Pemerintah Indonesia. Pertunjukan “Perempuan di Pinggir Danau” juga disaksikan tokoh-tokoh penting Jerman. Salah satu tamu yang berkesempatan datang adalah mantan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Dr Heinrich Seemann.

Seemann juga sempat memberikan ceramah sebelum pertunjukan opera digelar. Dia mengangkat topik dialog interkultural Indonesia dan Jerman. RJM adalah satu-satunya museum etnologi di negara bagian Jerman yang disebut dengan singkatan NRW.

Tema yang diusung dalam pementasan, lanjut Jhon, sama seperti naskah yang sudah diterbitkan Penerbit Kata Kita Yogyakarta, yakni masalah air, perempuan, dan lingkungan, dengan latar belakang Danau Toba.

Adapun buku Perempuan di Pinggir Danau terbit dalam empat bahasa, yakni Inggris, Jerman, Indonesia, dan Batak Toba. Digunakan aksara Batak varian Toba.

"Perjuangan 'Perempuan di Pinggir Danau' merupakan salah satu diplomasi kebudayaan melalui Opera Batak," kata Jhon. Dia mengatakan, opera ini sudah direvitalisasi sejak 2002. PLOt, imbuh dia, sudah mengembangkan program ini sejak 2005.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com