Sebab, jumlah perserta yang mencapai ribuan orang dikhawatirkan dapat merusak cagar budaya warisan Inggris tersebut. "Pasti akan merusak, karena akan begitu banyak orang yang hadir sedangkan benteng itu terbatas," katanya di Bengkulu, Selasa (26/11/ 2013).
Politisi Demokrat ini berharap pemerintah mencari lokasi lain untuk penyelenggaraan puncak peringatan HPN 2014. Menurutnya, penggunaan Benteng Marlborough perlu mendapat pertimbangan semua pihak. Jika diperlukan perlu ada penelitian, kajian dan pertimbangan khusus untuk menjadikan situs bersejarah sebagai lokasi perayaan sebuah acara yang bertaraf nasional.
Kehadiran Presiden RI menurutnya akan mengundang banyak warga, sehingga dikhawatirkan merusak cagar budaya tersebut. "Masih banyak lokasi lain yang bisa dijadikan lokasi even besar seperti HPN tersebut seperti gedung STQ dan beberapa hotel lain," tambahnya.
Pertimbangan sama juga disampaikan perwakilan dari Komunitas "Bengkulu Heritage Society" Krisna Gamawan untuk mengkaji kembali rencana menggelar acara puncak HPN di kawasan Cagar Budaya Benteng Marlborough.
"Kalau terlalu dipaksakan, dikhawatirkan kekuatan fisik benteng akan terpengaruh," katanya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya juga meminta rekomendasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) untuk menggelar acara yang mendatangkan pengunjung dalam jumlah ribuan pada waktu bersamaan.
Benteng Marlborough di kawasan Pantai Tapakpaderi merupakan peninggalan kolonial Inggris. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1741 dan hingga saat ini masih berdiri kokoh.
Sebelumnya Ketua Pelaksana Harian HPN 2014, Azwar Boerhan mengatakan sejumlah pihak memang mengusulkan halaman benteng menjadi lokasi puncak peringatan HPN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.