"Kami merasa terpanggil untuk mencari, kebetulan kami punya alat menyelam," ujar salah satu warga asing yang ikut dalam pencarian.
Empat siswa SD itu terseret arus air pasang laut ketika sedang mandi di muara Sungai Ranowangko. Dua korban ditemukan sudah tidak bernyawa, satu selamat, dan satu lagi masih dalam pencarian.
Ratusan warga yang dibantu oleh Tim Basarnas Manado dan Tim SAR Minahasa serta pemerintah setempat terus melakukan pencarian.
Alex Rengkung (61), kakek dari Tirza Tulong (8), siswa kelas II SD Inpres Ranowangko yang ikut menjadi korban, mengatakan bahwa cucunya itu sempat pulang ke rumah untuk ganti baju. "Habis ganti baju, dia pergi ke muara sungai itu untuk mandi bersama teman-temannya," ujar Alex kepada Kompas.com ketika ditemui di rumah duka.
Tirza bersama Cantika Pomantouw (7) ditemukan satu setengah jam kemudian oleh warga dalam posisi terapung di laut dan sudah tidak bernyawa. Sementara korban selamat adalah Claudia Pomantuw (9), kakak Cantika. Claudia juga yang pertama memberitahu warga tentang peristiwa ini. Sementara Putri Welan (8) masih dalam pencarian.
Meitnje Thomas (53), nenek dari Putri Welan, menangis histeris di pantai bersama keluarganya dan berharap cucu mereka segera ditemukan. "Dia tinggal dengan saya, tadi dia minta uang ojek waktu ke sekolah, sekarang dia hilang," ujar Meintje sambil menangis.
Keluarga Meintje dan warga lainnya kemudian menggelar ibadah bersama di tepi pantai. Mereka berdoa agar tim penyelamat bisa segera menemukan korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.