Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perang Tomat" Bersihkan Diri dari Kebusukan

Kompas.com - 14/11/2013, 18:29 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Seorang lelaki berbaju pangsi hitam duduk bersila di jalan utama di tengah keramaian acara "Ruwatan Bumi Hajat Buruan" yang digelar warga RW 03 Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (14/11/2013).

Pria itu terlihat berkomat-kamit di depan bara yang ditaburi kemenyan, sementara tujuh perempuan dengan dandanan menor menari-nari di hadapannya. Tidak beberapa lama setelah ritual yang bertujuan untuk mendoakan kesuksesan acara tersebut selesai, keluarlah sekitar 20 pria yang berdandan "nyentrik".

Mereka mengenakan penutup kepala, tameng, serta tas keranjang yang terbuat dari anyaman bambu. Kedua puluh orang pria itu dibagi menjadi dua kubu yang saling berhadapan. Mereka mengisi keranjang itu dengan tomat-tomat yang berwarna merah. 

Sejenak menari diiringi entakan gendang dan tembang Sunda, satu kubu mulai menyerang kubu lainnya dengan melemparkan tomat secara bergantian. Namun, tidak beberapa lama perang tomat bukan lagi milik kedua kubu. Ratusan warga dan tokoh masyarakat yang tengah menyaksikan ritual ikut berbaur dan berjibaku bersama para "petarung".

Lemparan tomat-tomat yang membabi buta dan mampir di sekujur tubuh tidak menjadikan warga RW 03 ketakutan. Meski beberapa orang ada yang meringis kesakitan, rasa nyeri akibat lemparan tomat itu segera berganti dengan gelak tawa.

Perang tomat berlangsung selama hampir 10 menit. Seusai perang, 1 ton tomat yang hancur berserakan memenuhi arena perang. Tak jarang beberapa tomat tersasar ke rumah-rumah warga. "Tomat yang dipakai ini tomat busuk. Maknanya adalah untuk membuang kejelekan dan kebusukan di diri kita sendiri," kata Kepala Desa Cikidang, Ahmad, saat ditemui seusai perang tomat.

Ahmad berharap, dengan perang tomat yang sudah kali ketiga di gelar setiap tahun ini warga desa Cikidang bisa bersih dari kelakuan busuk. Selain itu, para pemimpin dari Desa Cikidang juga bisa bersih dari korupsi. "Biar pemimpin dan masyarakatnya bersih semua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com