Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari PVMBG itu, letusan tersebut berlangsung selama 1.056 detik.
Kemudian, letusan itu mengeluarkan abu dengan ketinggian sekitar 7.000 meter dan bergerak sesuai arah arah angin menuju barat dan barat daya. Letusan yang terjadi pada pagi hari tersebut menyebabkan Gunung Sinabung tertutup awan panas yang cukup tebal.
PVMBG mencatat intensitas erupsi Gunung Sinabung masih tinggi, dengan frekuensi gempa vulkanik masih meningkat. Peningkatan aktivitas Gunung Sinabung ini mencemaskan penduduk di sekitar gunung sehingga makin banyak warga yang mengungsi.
Dari pendataan yang dilakukan, diketahui adanya 5.535 warga yang mengungsi dari delapan desa yang ditampung di 11 titik pengungsian. Kedelapan desa yang warganya mengungsi itu adalah Desa Gurukinayan, Desa Berastepu, Desa Sigarang-garang, Desa Sibintun, Desa Mardinding, Desa Sukameriah, Desa Bekerah, dan Desa Simacem.
Penyebaran jumlah pengungsi tersebut adalah Los Pekan Tiganderket (940 jiwa), GBKP Payung (303 jiwa), Masjid Payung (110 jiwa), Los Desa Naman (481 jiwa), Zentrum GBKP Kabanjahe (421 jiwa), dan GBKP Simpang Enam Kabanjahe (379 jiwa).
Kemudian, Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe (400 jiwa), Klasis GBKP Kabanjahe (270 jiwa), Masjid Agung Kabanjahe (453 jiwa), Paroki Gereja Katolik (578 jiwa), dan GBKP Kota Kabanjahe (1.200 jiwa ).
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, masa tanggap darurat masih ditetapkan hingga 16 November 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.