Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kecewa SBY Absen di Karapan Sapi Piala Presiden

Kompas.com - 04/11/2013, 21:00 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Final lomba karapan sapi Piala Presiden se-Madura yang digelar di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, sejak Minggu kemarin sampai Senin (4/11/2013) berlangsung meriah.

Dalam putaran final, pasangan sapi Geng Motor milik Aqil asal Kabupaten Sampang merebut juara pertama. Aqil berhak mendapatkan hadiah sebuah mobil Daihatsu Gran Max. Juara kedua diraih pasangan sapi Tolato, milik Sutrisno, asal Kabupaten Pamekasan. Sutrisno memperoleh motor Honda Mega Pro. Sementara juara ketiga diraih pasangan sapi Gajah Mada, milik Rasid, asal Kabupaten Sumenep dengan hadih motor bebek.

Tahun ini karapan sapi Piala Presiden dilaksanakan sampai dua hari. Namun, pemilik sapi karapan dan penonton tetap antusias untuk menuntaskan jalannya pertandingan hingga babak final. Senin sore, penyerahan hadiah kepada para pemenang tidak dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau perwakilan dari Gubernur Jawa Timur, yaitu Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) IV Pamekasan, Eddy Santoso.

Ketidakhadiran para pejabat tersebut membuat panitia kebingungan untuk menunjuk orang yang pantas memberikan hadiah kepada para pemenang karapan sapi. Akhirnya panitia menunjuk H Syahid, tokoh asal Kabupaten Sampang yang juga ketua yayasan Jet Matic Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pelestarian budaya karapan sapi di Madura.

“Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dan masyarakat yang telah mendukung kebudayaan kebanggaan orang Madura ini. Walaupun kegiatan ini tidak dihadiri Bakorwil Pamekasan, kegitan ini tetap meriah,” kata Sahid.

Sementara itu Munaji, salah satu warga Pamekasan mengatakan, kegiatan karapan sapi Piala Presiden yang digelar tiap tahun tidak pernah dihadiri oleh Presiden RI walaupun nama kegiatan itu memakai nama presiden. Pihaknya justru mempertanyakan nama kegiatan tersebut.

“Sejak saya kecil hingga berusia 40 tahun, belum pernah dengar Presiden datang ke Madura menyaksikan karapan sapi. Buat apa ada nama Piala Presiden kalau belum pernah ada Presiden yang datang menonton atau memberikan hadiah,” terang pria yang juga pedagang sapi asal Desa Blumbungan ini.

Kondisi ini, ungkap Munaji, sangat mengecewakan masyarakat pencinta karapan sapi sebab embel-embel nama Presiden terlalu bagus atau pihaknya mengira, Presiden RI tidak pernah tertarik dengan kebudayaan yang menjadi kebanggaan orang Madura. “Jika Presiden mendukung kebudayaan ini, seharusnya datang menyaksikan langsung,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com